
KARAWANG, RAKA – Setelah berhasil menyelesaikan pembuatan alat smart farming bagi petani, Tim PPK Ormawa Himtel Universitas Singaperbangsa Karawang saat ini mengadakan sosialisasi dan pelatihan tentang penggunaan Charging Station, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, penggunaan traktor Remote Control.
Ketua Tim PPK Ormawa Himtel Unsika, Regita Aulia Safitri mengatakan pelatihan itu diberikan kepada kelompok tani yang berada di Dusun Kamal. Pelatihan itu diterima secara baik oleh petani setempat.
“Sosialisasi diberikan kepada satu kelompok tani. Seluruh kegiatan ini tentu saja bertujuan agar seluruh penerapan teknologi ini bisa bermanfaat dan digunakan dengan baik oleh masyarakat desa, khususnya Dusun Kamal yang menjadi wilayah sasaran kami,” ujarnya Selasa (24/9)
Pembersihan Panel Surya yang dilakukan setiap dua bulan sekali. Hal itu untuk memastikan panel tetap bersih dan bekerja pada efisiensi maksimum. Jika area memiliki kondisi lingkungan yang berdebu atau kotor, frekuensi pembersihan mungkin perlu ditingkatkan. Pembersihan Panel Surya dilakukan dengan menggunakan kain basah dan kain kering untuk membersihkan permukaan panel dari debu dan kotoran. Pastikan kain tidak terlalu basah, agar air tidak mengalir ke komponen listrik. Setelah itu, gunakan kain kering untuk mengeringkan permukaan panel dan mencegah munculnya noda air.
“Alat ini perlu dibersihkan setiap dua bulan dengan menggunakan kain basah dan kering,” kata Aulia.
Setelah itu dilakukan pemeriksaan untuk memastikan kabel panel surya, pemeriksaan konektor dan komponen yang terdapat di dalam panel box. Ketika terdapat panas berlebih, dan perubahan warna di kabel maka menandakan panel box dalam kondisi tidak baik.
“Pastikan juga tidak ada bagian yang longgar dan bahwa semua pengencang berada di tempatnya,” terangnya.
Sedangkan untuk traktor remote control, harus diperhatikan, kabel probe tidak boleh terbalik karena dapat merusak komponen atau perangkat lainnya yang terhubung ke aki, terjadinya arus singkat (short), dan terjadinya percikan api. Panel box komponen pastikan tidak ada lubang dan celah yang terlalu besar, terjadi kerusakan komponen karena terkena lumpur dan air.
“Untuk traktir remote control juga wajib diperhatikan,” tambahnya.
Salah satu petani, Pak Nain, memberikan tanggapan positif mengungkapkan merasa terbantu dengan adanya pelatihan tersebut. Selain itu merasa aman ketika akan menggunakan alat.
“Saya pribadi sangat terkesan dengan teknologi baru ini. Penggunaan EBT dan traktor remote control pasti akan sangat
membantu pekerjaan kami di lahan. Kami juga merasa lebih aman setelah mendapat pengetahuan tentang K3,” tutupnya.(nad)