Pemuda Aset Bangsa
PURWAKARTA, RAKA – Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta Ahmad Arif Imamulhaq mengatakan, harus ada program-program yang dipersiapkan dan direncanakan dalam rangka memberdayakan potensi remaja untuk berpikir positif dan berperilaku kreatif. “Tentu, dinas kepemudaan tidak bisa bekerja sendiri. Orang tua, guru dan semua stakeholder harus bersatu mengarahkan mereka,” katanya.
Arif menambahkan, untuk mengobati pemuda yang dalam tanda kutip terjebak dalam dunia hitam, tidak bisa dengan metode terapi cabut gigi. Jika metodenya demikian, sakitnya hilang, giginya habis. “Pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan orangtua harus merangkul mereka, mereka aset bangsa yang harus dijaga, prinsipnya satu nyawa berharga, kita harus berupaya mengarahkan mereka. Menyelamatkan satu nyawa sama dengan menyelamatkan satu kaum,” ucapnya.
Secara kedinasan, Arif mengaku merasa miris dengan kondisi kepemudaan semacam ini. Tetapi, di sisi lain pihaknya tak bisa menyalahkan mereka sepenuhnya. Hanya saja, berdasarkan Perpres No 66 tahun 2017 tentang lintas sektor pembangunan kepemudaan, dinas kepemudaan masih berupaya untuk mensinergikan seluruh program pembangunan untuk berimplikasi langsung dengan pemuda. “Karena anak-anak tidak bisa kita jangkau semuanya, kita berharap masyarakat lebih peduli untuk deteksi dini terutama dari lingkup terkecil seperti keluarga dan lingkungan sekitar,” pungkasnya. (gan)