Penjual Bunga : Tahun Sekarang Tidak Seramai Tahun Lalu_Jarang yang Nyekar karena setiap hari hujan
PURWAKARTA, RAKA – Tradisi ziarah kubur atau nyekar menjelang Ramadan biasanya menjadi “panen” nya para pedagang bunga. Penghasilan para pedagang bunga biasanya bisa mencapai dua kali lipat dari hari-hari biasa. Namun tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kini penjual bunga yang berada di depan Pasar Rebo, Purwakarta mengaku tidak mendapatkan peningkatan omzet seperti yang diharapkan. Kondisi ini disebabkan karena hujan yang terus mengguyur wilayah tersebut.
Seperti yang diungkapkan Anar (52),
seorang penjual bunga yang sudah berjualan lebih dari 10 tahun itu mengatakan,
biasanya ia dapat menjual hingga 100 bungkus bunga saat momen menjelang Ramadan. Namun kali ini penjualan belum lebih dari 50 bungkus bunga.
“Untuk saat ini sih biasa saja, tidak terlalu banyak yang beli, tahun ini lebih sepi dari tahun sebelumnya,” ucapnya, Minggu (10/3).
Anar menuturkan, menjelang Ramadan merupakan salah satu moment untuk dirinya mendapatkan penghasilan lebih. Namun, saat ini kondisinya sepi pembeli. “Untuk omzet sudah jelas turun, sekarang pendapatan sedikit karena yang terjualnya cuma sedikit. Tahun kemarin penjualan masih bagus, kalau dibandingkan, mungkin saat ini omzet berkurang setengahnya,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, bahwa dirinya belum tahu pasti apa yang menyebabkan berkurangnya omzet penjualan bunga pada tahun ini. “Saya juga kurang tahu, kenapa bisa seperti ini, apakah karena hujan, atau sekarang sedikit yang nyekar, atau karena harga-harga sedang pada naik. Tapi yang jelas sepertinya karena hujan, dari pagi kan hujan terus jadi orang-orang malas keluar rumah,” tuturnya.
Anar berharap, kondisi ini tidak terjadi saat momen menjelang hari raya Idul Fitri nanti. “Ya, selain pada saat munggahan, biasanya orang ramai beli bunga itu saat mau lebaran. Saya biasanya tigas hari sebelum lebaran sudah mangkal, mudah-mudahan nanti kondisinya bisa ramai tidak sepi seperti sekarang,” pungkasnya. (cr)