Penyandang Disabilitas Khawatir Kerahasiaan Pemilu
![](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_auto,q_glossy,ret_img,w_780,h_470/https://radarkarawang.id/wp-content/uploads/2019/04/Bawah-13.jpg)
PURWAKARTA, RAKA — Penyandang disabilitas di Kabupaten Purwakarta antusias menyalurkan hak pilihnya dalam pemilu tahun ini. Namun, oenyandang disabilitas mengaku ada yang kurang puas dan merasa kurang percaya atas kerahasiaannya mengikuti pemilihan tahun ini.
Salah satu penyandang disabilitas tunanetra di Kabupaten Purwakarta, Mulyana Wijaya (38), datang ke TPS 41 Gang Beringin, Kelurahan Nagrikaler, Kecamatan Purwakarta, untuk menyalurkan hak pilihnya. “Kurang tepercaya kerahasiaannya,” kata dia, Rabu (17/4).
Menurutnya, dari lima surat suara yang ada, tiga di antaranya tanpa templat beraksara braille. Karenanya, dia terpaksa didampingi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara setempat. Penyandang Tunanetra Memilih di 2 TPS di PSBN Wyata Guna Bandung Tiga surat suara tanpa templat braille adalah untuk pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat tingkat pusat, provinsi, dan daerah.
Sementara itu, surat suara Pemilihan Presiden dan Dewan Perwakilan Daerah tersedia. “Mudah-mudahan saja masih terjaga kerahasiaannya dan tidak dicurangi,” kata Mulyana.
Ia menyarankan, KPU meningkatkan sosialisasi teknis pemilihan. Hal ini karena tidak hanya pemilih yang kebingungan, para petugas yang mendampinginya juga terlihat kebingungan menangani pemilih berkebutuhan khusus tersebut.
Selain itu, pemilih tunanetra lainnya, Rita Nurhana (37), menyarankan kepada KPU untuk meningkatkan sosialisasi teknis pemilihan. “Tidak hanya pada pemilih disabilitas tapi juga pada panitia penyelenggaranya sosialisasinya,” katanya.
Meski begitu, Rita menilai penyelenggaraan pemilu 2019 lebih baik dibandingkan Pemilihan Kepala Daerah serentak pada 2018. Menurutnya, templat braille sebelumnya tidak disediakan sama sekali seperti sekarang. “Lebih baik meskipun tidak semua ada,” ucap Rita. (gan)