Purwakarta
Trending

Pergerakan Tanah Hantui Warga Perumahan Dian Anyar

Sejumlah Rumah Ambruk

PURWAKARTA, RAKA – Pergerakan tanah menghantui warga Perumahan Dian Anyar, Kelurahan Ciseureuh, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta dalam sepekan terakhir.

Pasalnya, bencana tersebut telah menyebabkan rumah dua lantai milik wrga bernama Fauzan roboh pada Selasa (18/3) sore.

Terbaru, tanah yang bergerak terus meruntuhkan rumah lain yang berada tepat di sebelahnya pada Rabu (19/3).

Rumah milik Eem Rohaeni, yang terletak di samping rumah Fauzan, juga mulai ambruk.

Saat mengetahui rumahnya semakin ambruk, Eem Rohaeni yang tengah memantau kondisi rumah dari halaman depan.

Baca Juga : Persatuan Wartawan Santuni 100 Anak Yatim

Seakan tak percaya melihat kondisi rumahnya yang menghawatirkan, Eem tak kuat menahan kesadarannya dan jatuh pingsan.

Beruntung, ia selamat dan tidak tertimpa reruntuhan bangunan. Eem segera dievakuasi oleh warga ke rumah tetangga yang lebih aman.

Fauzan menceritakan bahwa retakan kecil di dinding rumahnya mulai terasa sejak sepekan lalu. Retakan itu muncul usai hujan deras mengguyur tempat tinggalnya.

“Minggu lalu sudah mulai retak-retak, tapi kecil. Semakin hari retakannya semakin besar, sampai kemarin malam, sekitar jam 01.30 WIB, pintu rumah saya sudah tidak bisa dibuka dan terdengar suara retakan keras saat saya tendang,” ujar Fauzan di lokasi, Rabu (19/3).

Ia juga menambahkan bahwa suara retakan tersebut terus terdengar hingga pagi hari, disertai pergerakan tanah yang semakin kuat. Fauzan menduga, pergerakan tanah ini dipicu oleh curah hujan yang tinggi yang melanda Purwakarta dalam beberapa hari terakhir.

“Mungkin karena hujan terus, air masuk ke tanah yang sudah retak, jadi semakin parah,” katanya. Wakil Bupati Purwakarta, Abang Ijo Hapidin, yang juga turut meninjau lokasi, mengungkapkan bahwa langkah pertama adalah mengevakuasi warga untuk menghindari potensi bahaya lebih lanjut.

“BPBD bersama pihak terkait akan melakukan pengecekan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti pergerakan tanah ini,” ujarnya.

Abang Ijo menjelaskan bahwa salah satu faktor utama adalah aliran air saat hujan besar yang terfokus di lokasi tersebut. Ia menekankan pentingnya saluran drainase yang tepat serta pembuatan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang kuat.

“Untuk langkah tindak lanjut, sudah diajukan dan semoga Bapak Bupati segera merealisasikan pembangunan kembali di sini,” katanya.

Selain merusak rumah warga, aktifitas pergerakan tanah juga mengancam lokasi pasar yang berada di belakang rumah terdampak.

Dalam upaya menjaga keselamatan warga, Abang Ijo mengumumkan bahwa aktivitas di pasar bawah akan dihentikan sementara.

“Untuk sementara, pasar bawah akan ditutup demi keamanan warga,” kata Abang Ijo. (yat)

Related Articles

Back to top button