Pergeseran Tanah Masjid Roboh Empat Rumah Rusak
Keluarga Terdampak Butuh Bantuan

PURWAKARTA, RAKA – Empat rumah dan satu bangunan masjid di Kampung Bungursarang, Desa Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta mengalami rusak parah akibat pergeseran tanah yang terjadi pada Minggu (9/3) malam.
Diketahui, tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun hingga saat ini masyarakat yang terdampak masih harus mengungsi di tempat suadaranya yang lebih aman untuk mengantisipasi adanya pergeseran tanah susulan.
Sesaat sebelum kejadian, warga mengaku sempat mendengar suara gemuruh dan dentuman keras dari arah masjid. Warga yang panik kemudian keluar rumah dan telah mendapati bangunan masjid roboh.
“Kejadiannya itu malam, tapi saya masih ada di dalam rumah walaupun sodara sudah bilang jangan tidur di rumah, pas jam 22.00 WIB ada suara keras dari belakang, pas dilihat masjid sudah roboh,” kata Enan salah satu warga terdampak, Senin (10/3).
Enan mengungkapkan bahwa setelah kejadian itu, dirinya meninggalkan rumah dan mengungsi ke tempat saudara yang posisinya lebih aman.
“Habis itu saya di rumah saudara dan gak tidur sampai pagi, takut ada kejadian lagi,” ungkapnya.
Enan juga mengatakan, kejadian tersebut membuat bangunan rumahnya mengalami kerusakan berat. Ia berhadap kondisi ini dapat segera ditangani dan warga terdampak mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.
Sementara itu, Camat Tegalwaru, Beny Primiadi mengatakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, keempat rumah tersebut telah dikosongkan oleh penghuninya.
“Sementara ini, penghuni mengungsi ke rumah saudara yang berada di lokasi yang lebih aman,” kata Beny saat ditemui di Kantor Desa Batutumpang.
Beny menuturkan bahwa kejadian tersebut mengakibatkan empat rumah rusak dan satu bangunan masjid roboh total. Selain itu, ruas jalan di lokasi kejadian mengalami kerusakan cukup parah.
Baca Juga : Jaga Kebersihan Baru Minta Perabikan Infrastruktur
“Pergeseran tanah juga merusak ruas jalan desa, kini pengendara yang melintas harus melaju dengan hati-hati,” tutur Beny.
Adapun pun pergeseran tanah ini, sambungnya, akibat dari adanya pendangkalan dari aliran air di bagian bawah yang ketinggiannya kurang lebih mencapai 8 meter.
Beny mengatakan bahwa pihaknya sudah melaporkan kejadian ini kepada Bupati Purwakarta dan saat ini koordinasi sedang dilakukan dengan BPBD dan PUTR untuk penanganan lebih lanjut, terutama terkait perbaikan jalan yang terdampak.
“Kami juga sudah mengantisipasi bantuan untuk korban, mengingat saat ini bulan puasa. Kami akan memastikan kebutuhan seperti sahur dan berbuka dapat dipenuhi,” pungkasnya.(yat)