Petani Ngeluh, Harga Cengkeh Tergerus Corona
HARGANYA JATUH: Petani cengkeh di Purwakarta menjemur hasil panennya di jalan. Mereka berharap harga komoditas tersebut kembali naik.
PURWAKARTA, RAKA – Petani cengkeh di Kabupaten Purwakarta mengeluhkan murahnya harga jual cengkeh di pasaran. Saat ini cengkeh tengah memasuki masa panen.
Para petani mengaku, harga jual cengkeh yang tak sesuai dengan keinginan mereka. wilayah penghasil cengkeh di Purwakarta terdapat di dataran tinggi, seperti Wanayasa, Kiarapedes, Darangdan dan Bojong.
Amar Iwan (40) petani cengkeh dari Desa Cikubang, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, mengaku hasil panennya cukup banyak tahun ini. Tapi, justru harganya menjadi lebih murah. “Cengkeh kering dihargai Rp57 ribu per kilogram. Tahun lalu, harganya itu Rp90 ribu sampai Rp95 ribu per kilogram. Turun hampir 100 persen,” katanya.
Menurunnya harga cengkeh, kata Amar, lantaran pandemi corona. Tak hanya itu, Amar juga menyebut faktor penyebab lainnya karena pangsa pasar yang mulai sedikit. “Tahun ini hasil panen kami dari 100 pohon bisa capai 15 ton dalam kondisi basah,” katanya seraya menyebut banyak petani cengkih lebih memilih untuk menyimpannya ketimbang langsung menjualnya.
Ditanya kualitas cengkeh yang baik, Amar menyebut perlu adanya proses penjemuran di bawah sinar matahari antara empat hingga lima hari. “Ya berharap tahun depannya harga bisa naik,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Agus Rachlan Suherlan mengakui jika harga cengkeh saat ini tengah turun drastis. Kondisi ini sempat terjadi beberapa tahun lalu. “Memang saat ini sedang turun. Kami belum mengkaji secara jelas terkait penurunan harga cengkeh, namun yang pasti karena dampak Covid-19 dan permintaan relatif kecil,” kata dia, Selasa (4/8).
Dia menyarankan petani cengkeh dapat memaksimalkan daun kering cengkeh sebagai bahan dasar minyak alkis, meski harga relatif murah Rp2.000 perkilogram. “Jadi bisa tertolong dari daun cengkeh kering, daun yang sudah jatuh kemudian diolah melalui proses penyublinan sebagai bahan dasar alkis,” kata Agus.
Dijelaskannya, pohon cengkeh di Purwakarta tumbuh subur di dataran tinggi, seperti di Kecamatan Kiarapedes, Darangdan, Bojong dan Wanayasa. Namun dari empat wilayah itu tidak ada perkebunan khusus karena umumnya pohon cengkeh bergabung dengan pohon lain. “Jadi kami tidak bisa menyebutkan berapa luasan pohon cengkeh, karena yah itu tadi tidak ada khusus seperti teh misalnya,” ujar Agus. (gan)