PURWAKARTA

Petani Waswas Harga Gabah Terus Melorot

PURWAKARTA, RAKA – Para petani di wilayah Desa Citalang dan Kelurahan Munjuljaya, Kabupaten Purwakarta, beberapa hari terakhir ini sudah memanen padi yang cukup memuaskan.
“Alhamdulillah sekarang hasilnya masih untung, namun yang jadi permasalahan harga gabah mulai turun,” ujar Oman, salah satu petani yang ditemui saat memanen padi di Desa Citalang, Kabupaten Purwakarta, Selasa (21/2).
Ia mengeluhkan kondisi harga gabah di Purwakarta yang terus turun, apalagi jika semua petani sudah melakukan panen dan ketersediaan gabah menumpuk. Harga gabah dikhawatirkannya akan anjlok.
“Kemarin harga gabah sampai 700 ribu per kuintal, sekarang udah mulai panen turun jadi 600 ribu per kuintal. Apalagi kalau sudah panen semua harga pernah di harga 450 ribu per kuintal,” imbuhnya.
Turunnya harga gabah ini dikeluhkan oleh para petani, karena jika harga gabah turun tidak dibarengi dengan turunnya harga pupuk, bahkan ketersediaan pupuk subsidi terbatas. “Kalau tidak ada pupuk subsidi enggak akan nutup biaya operasional dan hasil jika harga terus turun. Akhir tahun kemarin pupuk kosong, sekarang baru datang pupuk subsidi tahun 2023,” tambah Oman.
Ia menambahkan, jika gabah disimpan kala harga gabah murah, akan semakin merugi lantaran kondisinya akan menyusut. “Kalau terus turun kadang disimpan dulu, tapi makin lama disimpan makin tekor, jelek lah kelamaan jadi nyusut. Ngaruh ke timbangan,” ungkapnya. (gan)

Related Articles

Back to top button