Polisi Dalami Insiden Hujan Batu
PASANG GARIS POLISI : Kapolres Purwakarta AKBP Matrius saat melakukan pengecekan rumah dan sekolah yang rusak akibat tertimpa batu besar.
PURWAKARTA, RAKA – Polres Purwakarta dalami insiden jatuhnya batu-batu yang menimpa sekolah dan beberapa rumah warga. Diduga insiden itu akibat aktivitas blasting PT MSS. “Kemarin itu memang blasting (peledakan) dilakukan dari sebelah sisi gunung. Namun dampaknya batu-batu yang sebelah sini (sisi gunung lainnya,) yang dekat permukiman bergetar dan berjatuhan ke bawah,” kata Kapolres Purwakarta AKBP Matrius di sela kegiatannya meninjau lokasi di Kampung Cihandeuleum, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Rabu (9/10).
Terkait ada tidaknya kelalaian, Kapolres menyebutkan pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Kami dari Polres Purwakarta sudah membentuk tim dari unit Tipidter untuk turun menyelidiki apakah ada pelanggaran SOP berkenaan dengan pertambangan ini atau ada unsur kelalaian lain. Kami selidiki lebih dalam,” ujarnya.
Kemudian, lanjutnya, apabila ditemukan ada sesuatu hal yang memenuhi unsur kelalaian, maka pihaknya akan memprosesnya lebih lanjut. “Kami tegakkan sesuai hukum yang berlaku,” katanya.
Disinggung terkait ada tidaknya yang sudah diamankan, Kapolres menjelaskan, pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti dan saksi-saksi. “Ada pun terkait perkembangannya nanti kita informasikan,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi ada tidaknya kemungkinan penutupan aktivitas tersebut, ia menegaskan akan terus berkoordinasi dengan berbagai dinas terkait. “Karena yang paling mengetahui adalah dinas terkait. Yakni berkenaan dengan pertambangan, kondisi di atas bukit, dan apakah perlu relokasi. Ini yang akan kami terus koordinasikan,” tandasnya.
Sementara Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, akan mengirim surat protes serta evaluasi terkait aktivitas tambang yang diduga menyebabkan kerusakan rumah dan bangunan sekolah di Desa Sukamulya Kecamatan Tegalwaru itu. Surat tersebut akan segera dilayangkan, terlebih perizinan penambangan berada langsung di bawah wewenang Pemprov Jabar. “Kami akan segera berkirim surat ke provinsi. Kalau terbukti ada kelalaian, kami minta izin pertambangan perusahaan tersebut untuk dicabut. Karena, ini sangat merugikan masyarakat kami,” ujar Anne.
Tak hanya itu, pihaknya pun akan segera melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian. Apalagi selama ini aktivitas penambangan menggunakan bahan peledak. “Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi. Kasihan, masyarakat yang dirugikan. PT MSS harus bertanggung Jawab,” ujarnya.
Selain itu dirinya juga meminta agar warga yang bermukim sekitar tambang untuk senantiasa berhati-hati dan waspada. “Selalu waspada, yang jelas kita harapkan kejadian ini tidak terulang,” kata Anne. (gan)