Pulang Kampung, TKI Diawasi
Disiapkan Rumah Isolasi
PURWAKARTA, RAKA – Biasanya menjelang Idul Fitri pekerja migran asal Purwakarta banyak yang pulang kampung. Namun saat ini, kepulangan mereka diwaspadai. Pemkab Purwakarta, kecamatan, hingga desa, akan memantau kedatangan para tenaga kerja Indonesia tersebut.
Camat Tegalwaru Beni Primiadi mengatakan, pihaknya sudah menerima instruksi dari bupati terkait dengan antisipasi kepulangan buruh migran ini. Di Kecamatan Tegalwaru, pihaknya telah menyiapkan posko dan memberlakukan PPMK mikro hingga tingkat RT dan RW. “Dengan kebijakan ini, kedatangan PMI (pekerja migran Indonesia) bisa terpantau dan bisa langsung dilaporkan ke satgas covid di tingkat desa,” ujarnya.
Dikatakannya, setiap desa di wilayahnya sudah menyiapkan ruangan isolasi mandiri. “Di Kecamatan Tegalwaru, ada 13 desa. Semua desa terdapat warga yang menjadi PMI. Tapi yang paling banyak ada di Desa Sukamulya, Pasangrahan dan Cisarua,” tuturnya.
Secara terpisah, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, kepulangan pekerja migran harus diantisipasi sejak dini. Apalagi sampai saat ini sebaran Covid-19 masih belum terkendali. pihaknya khawatir para pekerja migran membawa virus mematikan dari negara tempat mereka bekerja.
“Kami sudah instruksikan semua kepala desa dan camat untuk melakukan pendataaan di wilayah masing-masing. Pendataan ini, terkait warga PMI yang kembali ke Purwakarta. Serta menyiapkan ruang isolasi mandiri,” ujar Anne, Selasa (4/5).
Dia menyebutkan, dari 17 kecamatan yang ada, 7 wilayah di antaranya merupakan kantong-kantong pekerja migran. Yakni Sukasari, Tegalwaru, Darangdan, Bojong, Wanaysa, Maniis dan Plered. Dengan demikian, pemerintahan desa dan kecamatan yang menjadi kantong pekerja di luar negeri ini, harus gerak cepat. Bahkan pro aktif turun ke masyarakat untuk mendata warganya. Setelah itu, setiap desa harus memiliki ruang isolasi mandiri.
Saat ada tenaga kerja Indonesia yang pulang, warga itu akan dimintai keterangan. Apakah dia sudah diperiksa di Bandara Soetta, sudah mendapat pemeriksaan swab antigen, atau sudah diisolasi mandiri belum di Wisma Atlet.
Jika ada yang lolos dari syarat-syarat itu, maka pemerintahan desa atau kecamatan segera berkoordinasi dengan tim Satgas Covid kabupaten, untuk dilakukan langkah selanjutnya. Hal ini, guna mengantisipasi sebaran virus Corona dari luar negeri yang dibawa oleh pekerja dari luar negeri.
Terkait dengan pekerja migran, jelas Anne, sebenarnya Purwakarta masih memberlakukan moratorium. Khususnya ke Timur Tengah dan Malaysia. Kalaupun saat ini ada TKI yang kembali dari negara-negara yang dimoratorium, maka mereka pergi ke negara tersebut dengan jalan lain.
“Seperti, melalui pendaftaran dari daerah tetangga. Jadi, di dinas kitanya tak terdaftar, tapi warga itu kembali dari Timteng dan Malaysia. Berarti mereka, daftarnya ditenggarai dari daerah tetangga,” katanya. (gan)