PURWAKARTA

Purwakarta Konsen Garap Sekolah Ramah Anak

SENYUM : Guru dan siswa SDN Ciwangi memberikan senyum manis mereka usai mengikuti kegiatan di sekolah.

PURWAKARTA, RAKA – Setelah sukses menjadi sekolah percontohan dalam penerepan pendidikan berkarakter di Purwakarta, Sekolah Dasar Negri (SDN) Ciwangi mendeklarasikan komitmen untuk mewujudkan Sekolah Ramah Anak di lingkungan SDN Ciwangi Purwakarta, Jalan Raya Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Purwakarta.

Kegiatan Deklarasi sekolah ramah anak ini diikuti oleh seluruh fungsionaris sekolah, para orangtua siswa dan pengurus komite sekolah. Tidak ketinggalan, hadir pula perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Purwakarta dan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.

Kepala SDN Ciwangi, Herlina mengatakan, pelaksanaan deklarasi tersebut sengaja melibatkan semua unsur agar pemahaman tentang sekolah ramah anak tak hanya diketahui oleh pendidik saja. “Kami berharap, baik para guru, siswa maupun orangtua, menjadi lebih termotivasi. Lebih dari itu, kami pun berharap masyarakat bisa memahami betul makna dari Sekolah Ramah Anak,” katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Purwakarta Dede Supendi mengatakan, SDN Ciwangi merupakan pilot project pelaksanaan pendidikan karakter di Purwakarta, di samping SDN Ciwangi juga dijadikan model sekolah ramah anak. “Keberhasilan Sekolah Ramah Anak itu tidak bisa semata-mata oleh sekolah, tapi harus ada keterlibatan komite dan para orangtua. Salahsatu poin dari Sekolah Ramah Anak itu ialah harus menciptakan iklim yang baik, sekolah yang menyenangkan, yang asyik dan nondiskriminasi. Tidak ada yang di beda-bedakan,” paparnya.

Dede juga menyinggung soal pembinaan esktrakulikuler. Ia menilai, kegiatan ekskul menjadi bagian penting dalam penguatan pendidikan karakter. “Ini adalah salah satu penguatan pendidikan karakter. Ekstrakurikuler merupakan ruang yang harus terus diperkuat sebagai ruang penempaan bakat siswa,” terangnya.

Selain itu, kegiatan ekskul, lanjutnya, merupakan media dan wahana memberikan ruang kepada peserta didik untuk mengaktualusasikan dan mengekplorasikan segenap potensi yang dimilikinya. “Ekskul jangan hanya dijadikan tempat untuk mengisi kegiatan siswa saja, tapi perlu dioptimalkan untuk pembinaan bakatnya. Jadi fokus,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, harapan kedepannya kegiatan tersebut bisa menghadirkan konsep yang efisien untuk penempaan bakat siswa. “Semoga kedepannya bakat siswa lebih terakomodir, dan ada pembinaan khusus untuk penempaan bakatnya,” pungkasnya. (ris)

Related Articles

Back to top button