KARAWANG, RAKA – Penolakan warga terhadap jenazah korban virus corona menjadi masalah yang belakangan ini banyak terjadi di sejumlah daerah, termasuk Karawang. Orang-orang merasa khawatir jika jenazah tersebut dimakamkan di lingkungan mereka, akan menularkan virus impor tersebut ke lingkungan sekitar.
Padahal menurut Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penyebaran Covid-19 Kabupaten Karawang dr Fitra Hergyana, apabila pasien atau inangnya meninggal maka virusnya pun akan mati. Dia menekankan agar masyarakat Karawang tidak panik dan khawatir dengan mayat yang terpapar virus corona. “Tidak usah khawatir terhadap adanya penularan dari jenazah yang covid-19 positif atau corona positif,” katanya kepada Radar Karawang, Senin (6/4).
Ia melanjutkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang sudah memiliki protap untuk jenazah covid-19. Artinya saat akan dimakamkan, jenazah terlebih dahulu disinfeksi kemudian dibungkus dengan plastik sehingga tidak akan menularkan. “Jadi untuk pemulasaran jenazah covid-19 sudah sesuai dengan anjuran Kemenkes dan WHO (World Health Organization),” kata Fitra.
Hal lain, dia meminta masyarakat Karawang sudah mulai menggunakan masker, hal tersebut sebagaimana bersamaan dengan program pemerintah per tanggal 5 April dan anjuran dari WHO. Sementara peruntukan masker kain yang dua lapis dipakai oleh orang yang sehat, dan dapat digunakan satu hari penuh. Selanjutnya bisa dicuci pakai deterjen. “Sehingga dapat dipergunakan kembali untuk keesokan harinya,” jelasnya.
Kemudian untuk masker bedah hanya dapat dipergunakan untuk pasien yang sakit, atau orang yang mempunyai gejala kemudian bisa digunakan oleh tenaga medis. Kata Fitra, karena saat ini masker bedah sangat sulit didapatkan di pasaran. “Sehingga khusus dipakai untuk orang yang sakit dan tenaga kesehatan,” ujaranya.
Untuk diketahui, per tanggal 6 April 2020 jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) 2.039 orang, selesai dipantau 991 orang dan masih dalam pemantauan 1.048 orang. Jumlah total Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 45 orang, selesai 19 orang, masih dalam pengawasan 25 orang dan meninggal satu orang. Kemudian pasien terkonfirmasi positif jumlah total 34 orang, didapatkan hasil swab 8 orang dan hasil rapid tes 26 orang. (mra)