Purwakarta Terapkan Zona Terlarang Bagi Remaja
RAPAT VIRTUAL : Kepala DPPKB Kabupaten Purwakarta, H Nurhidayat saat mengikuti zoom meeting bertema Zona Terlarang Bagi Remaja.
PURWAKARTA, RAKA – Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta, menggelar seminar secara virtual, dengan tema Zona Terlarang Bagi Remaja, pada Rabu (18/11).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan remaja serta pencegahan terhadap masalah remaja.
Kepala DPPKB Kabupaten Purwakarta, H. Nurhidayat mengatakan, kegiatan ini diinisiasi oleh pelajar SMK dan para pemuda di Purwakarta guna memberikan edukasi tentang pengendalian kependudukan dan permasalahan remaja. “Karena masa remaja adalah masa rawan dan kritis tapi cerdas, inovasi. Maka kecerdasan itulah yang harus diasah melalui kegiatan-kegiatan seperti ini untuk melahirkan inovasi,” ucap Nurhidayat, saat ditemui usai seminar yang digelar secara virtual.
Dirinya menjelaskan, kegiatan ini diikuti para Generasi Remaja (GenRe), saka kencana dan beberapa SMK dan SMA yang ada di wilayah Kabupaten Purwakarta.
Nurhidayat menambahkan, melalui kegiatan seperti ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam rangka mewujudkan remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko triad KRR (seks pra nikah, pernikahan usia dini dan napza) dan merencanakan masa depannya dan mampu melalui 5 transisi kehidupan remaja. “Melalui pendekatan seperti ini, kami juga mengedukasi para remaja soal alat kontrasepsi KB sejak dini, bahaya seks bebas, menjauhkan remaja dari bahaya narkoba, menjauhkan dari bahaya HIV-AIDS, mencegah pernikahan ini dan seks pra nikah,” ujar Nurhidayat.
Dalam seminar melalui zoom meeting ini, sambung dia, pihaknya juga menekankan bahwa merencanakan pendidikan, keluarga dan kesehatan akan bermanfaat bagi mereka ketimbang harus menikah dalam usia muda. “Remaja itu memerlukan edukasi yang lebih tentang kesehatan reproduksi dan mempersiapkan masa depan yang baik. Permasalahannya adalah remaja sering kali membangkang terhadap peringatan orang tua yang dianggapnya kolot, ketinggalan zaman,atau beda masa, beda usia, beda pemikiran. Sehingga kegiatan seperti ini sangat penting, untuk merangkul, mengedukasi dan mengarahkan remaja kepada hal-hal positif untuk merencanakan masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (gan)