PURWAKARTA

Renovasi Sekolah Belum Maksimal

Purwanto

PURWAKARTA, RAKA – Kebutuhan fasilitas sekolah di wilayah Kabupaten Purwakarta masih banyak. Namun anggaran untuk renovasi bangunan sekolah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di wilayah ini dianggap belum maksimal. “Selama ini, anggaran untuk renovasi masih kurang, seharusnya renovasi sampai tuntas sesuai kebutuhan sekolah, tapi karena anggarannya tidak memadai jadi belum bisa direnovasi semua,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, Selasa (8/10).

Menurutnya, jika kebutuhan fasilitas sekolah di Purwakarta masih banyak, mulai dari toilet, ruang guru, laboratorium, ruang kelas dan lainnya. Selama ini Pemkab Purwakarta telah mengalokasikan anggaran untuk peningkatan kualitas pendidikan melalui APBD. Namun sejauh ini belum maksimal.

Sehingga dibutuhkan dari anggaran lain agar perbaikan saran dan prasarana sekolah lebih maksimal. Ia tidak menyalahkan pemerintah mengingat banyak hal yang harus dikerjakan dari pendapatan daerah tersebut. “Revitalisasi banyak tapi belum tuntas, cuman satu-satu. Tapi kan itu tadi, banyak yang harus dikerjakan dari APBD,” katanya.

Sementara, pemerintah pusat terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan secara merata. Selain kesejahteraan para guru honorer melalui program P3K juga memperhatikan kebutuhan fasilitas sekolah.

Anggota DPR RI periode 2019-2024, Hetifah Sjaifudian mengatakan, bagi sekolah yang memerlukan perbaikan gedung atau penambahan fasilitas baru segera melakukan pengajukan ke kementerian. “Nanti kementerian menindaklanjuti kebutuhan apa yang harus diproritaskan,” ungkap Hetifah usai menghadiri acara Kenduri Cinta Cilamaya di Bale Yudistira Lingkungan Pemkab Purwakarta, Senin (7/10) lalu.

Menurutnya, renovasi saat ini menggunakan model revitalisasi sekolah. Artinya lebih fokus dan tuntas tidak setengah-setengah seperti dulu.
Misal ada satu sekolah memerlukan ruang kelas baru dan renovasi fasilitas lain, perbaikan akan dilakukan secara total. “Lebih sedikit sekolahnya tapi tuntas,” ujarnya.

Ia menjelaskan, perbaikan model revitalisasi sekolah seperti itu sudah berjalan pada tahun ini dan mudah-mudahan sekolah semua tingkatan di Kabupaten Purwakarta juga segera melakukan pengajuan agar dapat segera direvitalisasi.

Kebijakan ini, kata dia, mendorong agar perbaikan sekolah di daerah bisa lebih optimal dan tuntas. Apalagi dengan adanya sistem zonasi, pemerintah ingin membuat kualitas pendidikan merata di seluruh wilayah hingga ke pelosok.

Menurutnya, kebijakan ini baru mulai diterapkan pada tahun 2019 ini. Diharapkan sekolah bisa bersabar menunggu giliran perbaikan sarana dan prasarananya. “Karena kan biasanya kalau cuma bantuan sedikit-sedikit jadi cuma tambal sulam. Jadi sekarang bisa tuntas,” ujarnya. (gan)

Related Articles

Back to top button