PURWAKARTA

Renyahnya Bisnis Simping

SIMPING MIS BARMAN: Tiga dari sepuluh varian rasa simping Mis Barman bisa menggoyang lidah penikmatnya. Simping ini asli dibuat oleh warga Cibogohilir, Plered, yang tergabung dalam BUMDes Barokah Mandiri.

PURWAKARTA, RAKA – Makanan tradisional jika diolah dengan varian rasa dan dikemas dengan apik dan modern, bisa menghasilkan pundi-pundi keuntungan yang menggiurkan.

Seperti yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Cibogohilir, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, mereka mengolah simping menjadi lebih modern. Simping bermerek Mis Barman itu memiliki sepuluh varian rasa yaitu kencur, keju, pandan, ubi ungu, kelapa, wijen, buah naga, peyeum (tape), kacang dan rasa pedas. Anggota BUMDes Cibogohilir Vina Hernawati mengatakan, produknya diberi nama Mis Barman kepanjangan dari nama BUMDes Cibogohilir yaitu Barokah Mandiri. Keunggulan simping Mis Barman ini, kata Vina, tidak menggunakan pewarna ataupun pemanis buatan, melainkan sesuai rasa simping itu sendiri. “Kalau simping rasa ubi ungu yah sesuai warna ubinya, begitu juga varian rasa lain,” beber Vina.

Dalam satu bulan, ia mengaku mampu menjual 200 sampai 300 bungkus simping ukuran 160 gram dengan harga Rp10 ribu per bungkus. “Adapun pemasaran memanfaatkan media sosial, bahkan tidak sedikit pula pembeli langsung datang ke tempat produksi kami. Untuk harga kalau per kilo, satu kilo Rp70 ribu,” ujarnya.

Dijelaskannya, memilih mengolah simping selain digandrungi masyarakat, juga lebih tahan lama ketika tidak terjual usai selesai pengolahan. “Saat ini simping menjadi produk unggulan kami di BUMDes,” ujarnya. (gan)

Related Articles

Back to top button