Sampah APK Numpuk di Kantor Panwascam
PURWAKARTA, RAKA – Sampah Alat Peraga Kampanye (APK) yang telah ditertibkan oleh Panitia Pengawas Kecamtan (Panwascam) Purwakarta dibiarkan menumpuk di halaman kantor jalan Gang Wortel, Kelurahan Sindang Kasih, Kecamatan Purwakarta. Hal itu membuat para pegiat lingkungan merasa kecewa.
Misbah, salah satu pegiat lingkungan dari Komunitas Cagar Alam Purwakarta menilai, tindakan membuang sampah semabarangan merupakan sikap tak sadar kawasan. “Sadar kawasan ini, bukan hanya bicara soal zonasi cagar alam. Tapi juga lingkungan sekitar, tempat sampah harusnya disediakan agar sampah APK tersebut tak terurus dan malah mengotori lingkungan,” jelasnya.
Dia juga berharap, pihak panwascam tidak hanya sigap dalam menertibkan APK, lalu setelah itu sampahnya dibiarkan begitu saja. “Harunya juga sigap dalam menangani sampah APK, ini yang perlu jadi catatan penting,” imbuhnya.
Fahmi, salah seorang Staff Panwascam, menuturkan, sampah tersebut belum dibersihkan sejak penertiban terakhir. “Ya masih menumpuk di halaman belum ada intruksi untuk dibuat apa sampah itu, entah dibuang atau bagaimana,” terangnya.
Dia juga mengatakan, sampah tersebut terdiri dari baliho dan bendera partai maupun caleg secara perorangan. “Habis pemilu sampahnya masih tetap ada, dan bertambah sampai kelihatan seperti sekarang, dari atasan juga gak ada perintah,” terangnya.
Tegar, salah seorang warga yang ada di wilayah Kecamatan Purwakarta menyampaikan, menumpuknya sampah APK di halaman kantor panwascam menunjukan bahwa panwascam tidak kreatif dengan membiarkan sampah menumpuk. “Harusnya seperti di Jakarta, sampah bekas APK bisa jadi baju dan bahan lain yang punya nilai lebih, gak kreatif,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, ketika sampah tidak dimaksimalkan untuk membuat sesuatu, minimal dijaga jangan sampai menumpuk di halaman. “Kalau nggak dijadiin bahan produksi lain, ya minimal dijaga buat kebersihan lingkungan,” pungkasnya. (ris)