PURWAKARTA

Satgas Citarum Harum Dekati Petani KJA

PURWAKARTA, RAKA – Satgas 14 Jatiluhur Purwakarta terus melakukan Komunikasi Sosial (Komsos) bersama para petani Kolam Jaring Apung (KJA) di perairan Danau Jatiluhur Purwakarta. Hal itu dilakukan dalam rangka menyukseskan program Citarum Harum.

Dansektor 14 Satgas Citarum Harum Kolonel Kav Purwadi mengatakan, Komsos ini dilakukan dengan para kelompok petani KJA di zona 5 Kampubg Tegalaja, Desa Sindanglaya, Kecamatan Sukatani. “Dengan melakukan komsos kami bisa memberikan pemahaman secara kelompok ataupun personal, terkait pentingnya program Citarum Harum,” ujarnya. Selasa (16/7).

Ia menyampaikan, Jatiluhur masuk ke dalam sektor 14, yang paling menonjol di sektor ini adalah permasalahan KJA. “Seperti diketahui, kami terus menyisir setiap zona untuk melakukan komsos bersama para petani lokal, untuk mensukseskan program Citarum Harum,” katanya.

Ia menyampaikan, pengalaman yang lalu itu, menjadi pelajaran dan jangan sampai terulang. “Melalui komsos seperti ini kami akan memberikan pengertian secara persuasif dan kami menerima masukan langsung dari petani KJA,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, kepada para pemilik dan petani Ikan bahwa pada program Citarum Harum tidak ada Zero KJA. “Kembali saya tegaskan pada program Citarum Harum tidak ada Zero KJA, yang ada hanya pembatasan jumlah KJA saja,” ujarnya.

Ia juga mengharapkan petani KJA bisa jujur terkait jumlah kolam yang dimiliki. “Benar tidak KJA itu miliknya atau hanya titipan, nah kami satgas 14 butuh kejujuran dari para petani KJA, supaya tidak ada kekeliruan penertiban, mana milik petani lokal dan mana KJA titipan,” ucapnya.

Sementara itu, perwakilan petani KJA, Dadang (52) mengapresiasi cara-cara persuasif yang dilakukan TNI terkait penertiban. “Ada stigma negatif di antara petani KJA ketika mendengar istilah satgas. Namun, apa yang disampaikan Dansektor 14 kali ini mudah diterima para petani. Formatnya silaturahmi, bahkan ada dialog dan mendengarkan masukan langsung dari para petani,” ucapnya.

Dadang yang telah mejadi petani KJA selama puluhan tahun ini, juga menegaskan pada prinsipnya para petani KJA mendukung program Citarum Harum. “Saya berharap kedepannya bilamana program ini selesai kolam milik petani lokal seperti saya ini disertifikasi, intinya supaya memiliki legalitas hukum,” pungkasnya. (gan)

Related Articles

Back to top button