PURWAKARTA

Sukatani Rawan Bencana Alam

PURWAKARTA, RAKA – Cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini bisa berdampak buruk terhadap lingkungan. Seperti di Kecamatan Sukatani, dari 14 desa yang ada kondisinya rawan bencana alam seperti longsor dan puting beliung. “Selain penguatan kinerja untuk pelayanan publik, para kepala desa juga harus tetap waspada dengan memantau wilayah masing-masing, mengingat saat ini sedang musim hujan,” ujar Camat Sukatani Panji Sarizaman, Rabu (23/1).

Panji mengatakan, sepanjang 2018 lalu, peristiwa bencana alam longsor dan puting beliung paling sering melanda Kecamatan Sukatani.
Daerah yang dipimpinnya masih didominasi wilayah perbukitan dan memiliki kontur tanah cukup labil, sehingga rawan terjadi pergeseran tanah. “Apalagi di musim penghujan, bencana alam sepeti longsor kerap terjadi,” ujarnya.

Beberapa desa rawan terjadi bencana alam tersebut diantaranya Desa Pasir Munjul, Tajursindang, Sindanglaya, Panyindangan, Desa Cianting dan Cijantung. Sementara wilayah yang kerap diterpa angin puting beliung yaitu Sukajaya dan Desa Sukatani.

Meski tidak merinci secara detail jumlah bencana alam yang telah terjadi beberapa tahun terakhir. Namun menurutnya beberapa desa tersebut selain rawan longsor juga kerap dilanda bencana alam angin puting beliung. “Akhir tahun lalu longsor terjadi di Desa Panyindangan, satu rumah tertimpa material tanah akibat tebing di daerah tersebut longsor saat diguyur hujan. Pegunungan di Desa Pasir Munjul juga dua kali ambrol serta puluhan rumah di Desa Sukatani diterpa angin puting beliung,” bebernya.

Hal itu membuktikan jika Kecamatan Sukatani masuk dalam zona merah rawan terjadi bencana alam. Untuk itu, camat meminta kepada seluruh aparat desa tetap siaga. Dikhawatirkan bencana alam tiba-tiba terjadi. “Makanya kita minta seluruh kepala desa untuk siaga, karena longsor bisa terjadi kapan saja saat musim hujan seperti sekarang, tak hanya kepada lima kepala desa saja melainkan kades lain juga harus siaga dan dari sekarang agar segara ambil pencegahan,” katanya.

Meski dalam setiap bencana alam belum pernah menelan korban jiwa. Namun pihak pemerintah kecamatan terus memantau dan mengingatkan seluruh aparat baik tingkat kecamatan maupun desa agar tetap waspada. “Kita juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan dalam pencegahan bencana alam, sebab pencegahan sejak dini harus dilakukan,” ujarnya.

Diketahui, dalam rapat minggon keliling tersebut juga diintruksikan untuk penguatan siskamling, kemudian bagi warga yang belum punya KTP-el segera melakukan perekaman dan meminta untuk tetap kondusif jelang pemilu 2019. (gan)

Related Articles

Back to top button