PURWAKARTA

Tata Kelola Birokrasi Pemkab Purwakarta Disebut Kacau

PURWAKARTA, RAKA – Tata kelola birokrasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta dinilai kacau.
Pengamat pemerintahan di Purwakarta, Hikmat Ibnu Ariel menilai, rotasi dan mutasi yang dilakukan Pemkab Purwakarta belum lama ini juga terkesan mengesampingkan kinerja pegawainya.
“Rotasi dan mutasi pegawai yang dilakukan Pemkab Purwakarta belum lama ini saya nilai tidak sesuai kualifikasi, kompetensi dan kinerja pegawai itu sendiri,” katanya.
Salah satu contohnya kata dia, pegawai yang latar belakang pendidikannya kesehatan ditempatkan tidak pada bidang kesehatan. “Dari informasi yang saya terima ada pegawai dengan latar belakang pendidikan bidang kesehatan malah ditempatkan di Dinas Pemadam Kebakaran dan kantor kecamatan. Kan kacau ini,” ujar Ariel.
Harusnya, pegawai yang memiliki latar belakang pendidikan bidang kesehatan seperti halnya perawat ditempatkan di puskesmas atau di rumah sakit sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki.
Selain itu, Ariel juga mengaku heran sejumlah pejabat di Bapenda Purwakarta dirotasi. Padahal kinerja Bapenda Purwakarta saat ini terbilang cukup bagus berdasarkan capaian pajak daerah yang diraih.
Berdasarkan perbandingan realisasi pajak daerah pada Januari-September tahun 2021 dan periode yang sama tahun 2022, terdapat surplus sekitar 40 miliar.
Dengan rincian, Januari-September 2022 realisasi pajak daerah dari sejumlah item sebesar Rp225.618.238.640 dan Januari-September 2022 Rp266.228.963.427. Dilihat data tersebut adanya surplus Rp40.610.725.149.
“Inikan prestasi, harusnya mereka (pejabat Bapenda) diapresiasi bukan malah dimutasi, karena nanti pejabat yang baru belum tentu bisa meneruskan kinerja pejabat yang lama karena butuh waktu untuk menyesuaikan diri,” imbuhnya.
Ariel mengatakan, rotasi dan mutasi pegawai memang merupakan kewenangan bupati. Kendati demikian, dalam penataannya, tentunya harus disesuaikan dengan latar belakang para pegawai dan tentunya mencermati sejumlah hal, termasuk dengan capaian kinerja mereka. “Jika salah menempatkan pegawai akan sangat berpengaruh terhadap optimalisasi kinerja para pegawai itu sendiri,” tandasnya. (gan)

Related Articles

Back to top button