Tidak Hadir Doa Bersama dan Mitembeyan
Pospera : Pj Bupati Menyinggung Perasaan Masyarakat
PURWAKARTA, RAKA – Dalam mengawali rangkaian kegiatan hari jadi Purwakarta yang ke-193 dan Kabupaten Purwakarta yang ke-56, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta gelar Mitembeyan dan doa bersama di Tajug Gede Cilodong, Purwakarta. Namun, dalam momen sakral tersebut, terdapat sebuah hal yang sangat disayangkan. Pasalnya, pucuk pimpinan Kabupaten Purwakarta dalam hal ini Pj bupati Benni Irwan, tidak turut hadir dalam kegiatan tersebut. Kejadian itu kini menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai kalangan masyarakat Purwakarta.
Seperti halnya di katakan oleh Ketua Poros Perjuangan Rakyak (Pospera) Kabupaten Purwakarta Sutisna Sonjaya misalnya. Ia menilai, perilaku Pj Bupati Purwakarta tersebut dapat menyinggung perasaan masyarakat Purwakarta. Sebab, dengan tidak hadirnya Pj bupati tersebut terkesan tidak menghargai terhadap hari jadi Purwakarta dan Kabupaten Purwakarta. “Padahal ini momentum sakral. Sangat disayangkan, kalau seperti ini Pak Pj seolah tak menghargai publik di Kabupaten Purwakarta,” ucapnya, Kamis (20/6).
Menurutnya, kehadiran seorang pemimpin dalam perayaan hari jadi merupakan suatu bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap masyarakat. Terlebih, kegiatan Mitembeyan yang merupakan awal dari rangkaian hari jadi Purwakarta. “Ini menjadi tidak sakral lagi karena ketidak hadiran Pj bupati selaku pimpinan daerah,” ungkapnya.
Sutisna menyebutkan, ketidak hadiran Pj Bupati Purwakarta sangat disayangkan. Pasalnya, seluruh ASN ditugaskan untuk hadir ke Tajug Gede Cilodong dan bahkan, unsur Forim Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang diundang pun turut hadir dalam kegiatan tersebut. “Semua unsur hadir, termasuk tokoh masyarakat juga hadir. Sementara Pj bupati malah tidak hadir dan mewakilkan kegiatan ini ke Plh Sekda. Ini sangat ironis,” ujarnya.
Ia menyampaikan, Pj Bupati Purwakarta Benni Irwan seharusnya bisa turut hadir dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, sebagai seorang pemimpin harus memiliki sikap saling menghormati. “Itu pun kalau memang dirinya punya. Dengan sikap Pj bupati, sebagai warga Purwakarta kami jelas merasa sangat tersinggung,” pungkasnya. (yat)