Tim Reaksi Cepat Bencana Siaga 24 Jam
PURWAKARTA, RAKA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Purwakarta menyiagakan 50 personel Tim Reaksi Cepat untuk menangani bencana. Terlebih pada malam pergantian tahun.
“Kami menyiagakan Tim Reaksi Cepat di masing-masing kecamatan untuk mengantisipasi banjir dan bencana alam lainnya sebagai dampak hujan menjelang perayaan malam tahun baru,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purwakarta Heryadi Erlan.
Tim Reaksi Cepat tersebut akan siaga dan melakukan patroli selama 24 jam untuk memantau titik-titik rawan bencana. “Purwakarta adalah salah satu daerah yang rawan bencana pada saat musim hujan. Jadi, khusus menjelang tahun baru ini, kami tingkatkan kesiapsiagaan dalam penanganan bencana,” imbuhnya.
LEbih lanjut dia mengatakan, sejumlah bencana yang rawan terjadi di wilayah Purwakarta pada setiap musim hujan. Mulai dari bencana banjir, longsor, pergerakan tanah, hingga pohon tumbang. Soal bencana longsor, tingkat kerawanannya ada di hampir seluruh kecamatan. “Sesuai dengan pemetaan, hampir seluruh kecamatan di wilayah Purwakarta masuk kategori rawan longsor dan pergerakan tanah,” kata Erlan.
Hasil pemetaan menunjukkan, dari 192 kelurahan/desa di 17 kecamatan diKabupaten Purwakarta, sebanyak 38 kelurahan/desa di antaranya punya risiko sedang longsor. Sedangkan 154 kelurahan/desa masuk kategori risiko rendah.
Untuk itu, pihaknya selalu mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya longsor dan pergerakan tanah pada saat musim hujan. Khususnya warga yang tinggal di daerah perbukitan dan bantaran sungai.
Erlan menyebutkan pula, BPBD Purwakarta juga berkoordinasi dengan BMKG, pemerintah kabupaten dan TNI-Polri agar penanganan bencana menjelang pergantian tahun tersebut dapat dilakukan secara optimal. “Kami selain menyiagakan Tim Reaksi Cepat selama 24 jam juga terus melakukan patroli, pemantauan di titik-titik rawan terjadi bencana selama musim hujan ini,” tandasnya.
Adapun yang paling diantisipasi, lanjut dia, itu bencana alam longsor dan pergerakan tanah. “Yang tinggal di perbukitan dan juga dekat dengan bantaran aliran sungai atau tebing ini juga berhati-berhati, karena memang saat ini intensitas hujan sudah cukup tinggi, terlebih wilayah Kiarapedes, Bojong, Pondoksalam kemudian juga kita mewaspadai pergeseran tanah di Panyindangan dan Tegalwaru,” bebernya. (rkp)