Purwakarta

Tim SAR Gabungan Siaga 24 Jam

DISIAGAKAN PENUH: Tim SAR gabungan bakal disiagakan 24 jam.

PURWAKARTA, RAKA – Mengantisipasi bencana alam, ratusan aparat TNI, Polri, serta Tim SAR gabungan dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta disiagakan.

Wakapolres Purwakarta Kompol Ijang Safei mengatakan, apel siaga bencana dilakukan sebagai forum kegiatan antar lembaga pemerintah, nonpemerintah dan masyarakat untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. “Melalui apel siaga bencana ini menjadi sarana untuk berkoordinasi dan meningkatkan kapasitas daerah sarana prasarana dan logistik dari berbagai unsur agar mampu bersinergi dalam penanggulangan bencana,” ungkap Ijang di Mapolres Purwakarta, Kamis (2/1).

Memasuki musim penghujan ini, lanjut dia, potensi terjadinya bencana alam sangat besar, maka perlu peran dan partisipasi dari semua pihak. “Polres Purwakarta bersama instansi terkait menggelar apel ini untuk mengecek kesiap-siagaan baik itu peralatannya maupun personelnya. Jadi kalau nanti ada bencana alam, baik itu banjir maupun tanah longsor kita siap langsung terjun. Kita bantu masyarakat di wilayah Purwakarta ini,” jelasnya.

Dia berharap, apel siaga bencana ini menjadi manifestasi kesiapan pemerintah daerah, TNI, Polri maupun berbagai komponen masyarakat dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan apabila terjadi bencana.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono mengatakan, apel siaga bencana sebagai bentuk kesiapan personel dalam menghadapi bencana diperlukan. Dia berkaca pada rentetan bencana yang terjadi pada tahun lalu yang puncaknya terjadi pada akhir tahun. “Kami meminta seluruh elemen masyarakat menyadari bahwa bencana alam memang tidak dapat ditolak, tetapi yang lebih penting merupakan upaya bersama untuk dapat meminimalkan dampak yang mungkin terjadi akibat bencana tersebut atau yang biasa disebut dengan mitigasi bencana,” ungkap pria yang akrab disapa Wibi itu.

Lebih lanjut, Wibi mengatakan, deretan pihak-pihak terkait dapat memberikan berbagai informasi kepada warga khususnya masyarakat yang berada di daerah rawan bencana, sehingga masyarakat akan memahami apa apa yang harus dilakukan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana. “Untuk itu perlu ditegaskan bahwa penanggulangan bencana alam bukan hanya tugas pemerintah daerah, TNI, Polri, maupun instansi terkait semata, melainkan tugas semua pihak. Penanggulangan bencana alam merupakan panggilan kemanusiaan yang menjadi tanggung jawab bersama,” lanjutnya.

Dia menambahkan, personel gabungan tersebut disiagakan selama 24 jam, dilengkapi peralatan search and rescue. “Kita siagakan anggota, jika terjadi bencana kita langsung terjun,” singkatnya.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan pemeriksaan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan seperti perahu karet, pelampung, helm, dayung, gergaji mesin, tambang, sekop, senter, sepatu boots hingga kendaraan khusus seperti mobil pemadam kebakaran, ambulan, mobil BPBD dan motor trail. (ris)

Related Articles

Back to top button