UMKM dan BUMDes jadi Andalan Ekonomi Desa

DIJEMUR : Salah satu penrajin kerupuk RO di Desa Sempur, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta saat menjemur kerupuk RO.
PURWAKARTA, RAKA – Kecamatan Plered identik dengan kerajinan gerabah atau keramik. Dikenal dengan kualitas dan desainnya yang khas dan minimalis, keramik Plered sejak lama telah sukses menembus pasar mancanegara.
Tak ingin terlena dengan hanya mengembangkan keramik, Camat Plered Asep Sendjaja pun terus menggali potensi daerahnya. Terutama, produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) di setiap desa. Baik yang dikelola oleh warga, maupun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Pemerintah Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta pun mendorong semua desa untuk mengembangkan UMKM sebagai salah satu peningkatan ekonomi masyarakat. “Diakui atau tidak UMKM mampu meningkatkan ekonomi warga. Untuk itu pemerintah kecamatan mendorong pihak desa untuk terus meningkatkan UMKM,” kata Asep.
Misal di Desa Sempur, kata Asep, ada UMKM kerupuk RO yang telah menjadi makanan khas Plered sejak lama. Kemudian di Desa Cibogohilir ada home industri pembuatan simping yang dikelola BUMDes.
Untuk pemasaran, lanjut Asep, dapat memanfaatkan media sosial dan juga jaringan BUMDes yang telah tersedia di setiap desa. “Kalau produk makanan, selain rasa, pengemasannya pun harus menarik. Pun produk lainnya harus berinovasi. Sehingga, UMKM di wilayah Plered dapat berkembang dan dikenal hingga ke luar kota Purwakarta,” ujarnya.
Sementara, salah satu pembuat RO di Desa Sempur, Kecamatan Plered, Een Nuraeni (27) mengatakan, produksi kerupuk RO telah dilakukan warga sekitar secara turun temurun.
Awalnya, kata Een, pemasarannya hanya di warung- warung. Tapi kini, kerupuk RO sudah dipasarkan di sejumlah toko oleh-oleh makanan khas yang berada di sejumlah tempat lokal dan luar Purwakarta. “Kalau dulu mah iya, RO cuma ada di warung- warung saja, sekarang mah udah banyak di toko oleh-oleh juga. Seperti di daerah Bungursari hingga Cikampek atau pun di rest area jalan tol. Kalau yang menjadi khasnya RO dari rasa, wangi kencur dan warnanya merah dan putih,” ujarnya.
Een mengisahkan, RO merupakan salah satu kuliner khas di Kecamatan Plered Bahkan bisa dikatakan sudah melegenda. “RO ini singkatan dari Raden Omay, nama itu melekat dan dipakai hingga kini,” ujarnya.
Een menambahkan, kerupuk RO menjadi oleh-oleh wajib dibawa ketika orang luar daerah singgah di Kecamatan Plered atau tepatnya ke Desa Sempur. Pasalnya tak jauh dari Blok RO terdapat makam salah seorang ulama besar haulnya selalu diperingati dan ramai pejiarah setiap tahunnya. “Seperti sekarang ini kan banyak yang ziarah ke makam Mama Sempur, jadi banyak yang beli kerupuk RO ini untuk oleh-oleh. RO semakin berkembang karena didukung juga oleh pemerintah desa dan kecamatan,” ujarnya. (gan)