Warga Binaan Lapas Wisuda Baca Tulis Iqra
PURWAKARTA, RAKA – Sebuah Pondok pesantren (Ponpes) Daarut Tawwabiin yang ada di dalam lapas diresmikan oleh jajaran pejabat di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Purwakarta. Dalam peresmian itu, digelar Wisuda Santri Baca Tulis Iqra yang merupakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) penghuni Lapas.
Kalapas Purwakarta Suprapto, mengaku sangat bersyukur bisa mewisuda ke-60 WBP. “Alhamdulillah, Lapas Purwakarta juga sudah mendapatkan izin menyelenggarakan Ponpes Daarut Tawwabiin dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta melalui Surat Keputusan Nomor 6077 Tahun 2018,” ujarnya, di sela-sela acara, yang berlokasi di Jalan MR Kusumaatmadja, Jumat (22/3).
Ia menyampaikan, tercatat sebanyak 60 santri WBP mengikuti prosesi wisuda tersebut. Awal pembentukan ponpes tersebut bermula dari kegiatan kerohanian atau keagamaan yang rutin dilakukan WBP. “Mereka belajar baca tulis iqra, hafalan surat beserta tajwidnya, belajar tausyiah, dan mendalami tentang kajian ilmu fiqih, tauhid dan aqidah,” kata Suprapto.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut, berlangsung konsisten dan berkesinambungan. “Kemudian kami berkoordinasi dengan Kemenag Purwakarta dan mendorong untuk dibuat ponpes ini, hingga akhirnya terwujud,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum MUI Purwakarta Yusep Solihudien, mengapresiasi Lapas Purwakarta yang sukses menyelenggarakan kegiatan wisuda dan peresmian ponpes itu. “Ini momen bersejarah, baik untuk Lapas Purwakarta mau pun bagi para WBP,” ujarnya.
Yusep juga menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada wisudawan-wisudawati. “Dengan adanya program ini, kegiatan rutin WBP di bidang kerohanian atau keagamaan menjadi sistematis, terukur, dan optimal,” katanya.
Pihaknya pun siap untuk mensupport dan membantu operasional Ponpes Daarut Tawwabiin. “Nanti kita ada barisan penyuluh dan Dewan Masjid Indonesia. MUI juga siap mengawal dan menyukseskan program yang ada di ponpes ini,” ujar Yusep.
Apresiasi juga datang dari Bupati Purwakarta yang diwakili Kasubbag Kesra Dindin Ibrahim Mulyana. “Pemda juga siap membantu menyukseskan program yang ada di Lapas Purwakarta dan berkomitmen untuk bekerjasama dengan pihak Lapas Purwakarta,” katanya.
Karena pada hakikatnya, sambung Dindin, ini adalah tanggung jawab dan kewajiban pemerintah Kabupaten Purwakarta. “Mudah-mudahan dari wisuda iqra ini bisa memacu semangat WBP lainnya yang belum khatam Alquran, sehingga tanpa disadari bisa merapatkan persaudaraan,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dibacakan sambutan Kakanwil Liberti Sitinjak oleh Kabid Pembinaan, Bimbingan, dan Teknologi Informasi Radi Setiawan.
Di antaranya, membaca Iqra dan kegiatan pesantren merupakan suatu kegiatan kepribadian yang dilaksanakan di dalam Lapas sebagai upaya guna membantu WBP untuk meningkatkan pengetahuan dan keilmuannya dalam bidang keagamaan serta pendidikan dasarnya.
Hal ini sesuai dengan UU No 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan sebagaimana tertuang dalam Kepmenkumham No M.02-PK.04.10 Tahun 1990 Tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan.
Pada kegiatan tersebut juga ditampilkan penampilan marawis yang dilanjutkan hafalan surat dengan prosesi wisuda dan penandatanganan prasasti. (gan)