PURWAKARTA

Warga Karawang Mati Terbakar di Lahan Perhutani

EVAKUASI : Anggota Polres Purwakarta saat mengevakuasi korban yang terbakar di lahan Perhutani. Korban merupakan warga Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang.

PURWAKARTA, RAKA – Kepolisian Sektor (Polsek) Bungursari terus melakukan penyelidikian terkait adanya temuan mayat yang terbakar di lokasi kebakaran hutan milik Perhutani di Kampung Karajan RT 02/01, Desa Cibungur, Kecamatan Bungursari.

Kapolsek Bungursari AKP H Agus Wahyudin mengatakan, penemuan mayat tersebut bermula dari laporan warga sekitar yang menemukan ada mayat di lokasi kebakaran. “Ada laporan dari warga setempat, kami menerima laporan adanya kebakaran lahan hutan milik Perhutani yang merambat ke rumah miliknya. Kemudian saksi memadamkan api,” terangnya.

Dijelaskannya, pihak saksi saat melakukan pemadaman tersebut, langaung teringat kepada Rastam warga Kampung Maleber, Desa Banyuasih, Kabupaten Karawang yang saat itu diketahui sedang membabat rumput di lahan dekat perum Pesona Jati Indah Cibungur, tak jauh dari lokasi kebakaran. “Setelah dicari oleh saksi, ternyata korban telah terbujur kaku di lokasi lahan hutan yang terbakar,” terang H Agus.

Mengetahui hal tersebut, pihak saksi langsung melaporkan penemuan mayat tersebut ke pihak kepolisian. “Mendapatkan laporan tersebut, petugas langsung ke TKP dan mengevakuasi korban serta melakukan penyelidikan terkait hal tersebut,” pungkasnya.

Polsek Bungursari menyimpan barang bukti berupa belencong atau perkakas untuk menggali tanah atau membelah batu yang ditemukan dekat mayat terbakar.

Dia juga mengatakan, dari pemeriksaan lebih lanjut, pihaknya menemukan bahwa korban diduga mempunyai penyakit asma yang kambuh saat melakukan pembakaran sampah. “Kejadiannya ketika korban sedang membersihkan sampah dengan cara dibakar, berdasarkan pemeriksaan awal, korban punya penyakit asma yang kambuh ketika menghirup asap pembakaran sampah ini,” terangnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, korban yang mengalami sesak napas tidak bisa berbuat apa-apa, mengingat kondisi api ketika itu tengah membesar dan melahap sedikitnya satu hektare lahan perkebunan, ditambah tiupan angin yang kencang serta kondisi kebun yang mengering, membuat api semakin membesar hingga korban tidak bisa menyelamatkan diri dari kepungan api. “Jadi ketika api sudah besar korban terjebak di dalamnya, korban pun terbakar hingga meninggal dunia,” jelas Agus.

Jasad korban dievakuasi ke RSUD Bayu Asih Purwakarta divisum untuk kebutuhan penyelidikan dan kasus ini sudah dalam penanganan tim Inafis dan Satreskrim Polres Purwakarta. (ris)

Related Articles

Back to top button