PURWAKARTA
Trending

Waspada Diabetes Pangkal Segala Penyakit

Setahun 14.251 Penderita Diabetes

PURWAKARTA, RAKA – Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta mencatat, sepanjang 2024 terdapat 14.251 kasus diabetes melitus yang terjadi di wilayahnya.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Eva Lystia Dewi, usai kegiatan sosialisasi diabetes melitus yang dilaksanakan bersama dengan Biotek Farmasi Indonesia, belum lama ini.

Menurut Eva, tingginya angka kasus diabetes melitus di Kabupaten Purwakarta ini cukup memprihatinkan.

Mengingat, diabetes sering disebut sebagai ibu dari segala penyakit karena dapat memicu berbagai komplikasi serius.

Ia menyebut, diabetes melitus merupakan penyakit metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat gangguan fungsi insulin.

“Penyakit ini sering kali berkembang tanpa gejala jelas. Namun, masyarakat perlu waspada terhadap tanda-tanda seperti sering buang air kecil, mudah haus, sering lapar, penurunan berat badan tanpa sebab, gatal-gatal, kesemutan, hingga gangguan penglihatan,” kata Eva, Kamis (19/1).

Baca Juga : Hujan Deras Angin Kencang Pohon Mangga Tumbang

Eva menyampaikan, berdasarkan data global terkait diabetes melitus menurut International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di dunia mencapai 537 juta pada tahun 2021 dan diprediksi akan meningkat menjadi 643 juta pada 2030 serta 783 juta pada 2045.

“Indonesia sendiri menduduki peringkat kelima dunia dengan 19,5 juta penderita pada 2021, yang diprediksikan naik menjadi 28,6 juta pada 2045,” ujar Eva.

Sebagai langkah preventif dan penanggulangan, Eva mengungkapkan bahwa Dinas Kesehatan Purwakarta bersama PT Biotek Farmasi Indonesia menyediakan pemeriksaan status gizi, tekanan darah, dan gula darah bagi masyarakat.

“Masyarakat juga diberikan edukasi tentang pentingnya pengendalian diabetes melalui pemanfaatan fitofarmaka, yaitu obat herbal berbasis penelitian ilmiah,” ungkapnya.

Dalam sosialisasi tersebut, Eva juga menyoroti potensi besar Indonesia dalam pengembangan obat herbal. Sebab, nusantara menyimpan ratusan jenis tanaman obat yang dapat diolah menjadi jamu, obat herbal, hingga fitofarmaka.

“Sejak pandemi Covid-19, penggunaan obat herbal semakin diakui sebagai upaya menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh,” jelasnya.

Selain itu, Eva berharap dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan diabetes melitus dapat meningkat. Serta, dapat mendorong pemanfaatan potensi lokal berupa obat herbal sebagai salah satu solusi pengendalian penyakit. (yat)

Tanda Diabetes

Sering buang air kecil
Mudah haus
Sering lapar
Penurunan berat badan
Gatal pad kulit
Kesemutan
Gangguan penglihatan
Sering infeksi pada kulit

Faktor Risiko Diabetes

Riwayat penyakit gula
Infeksi virus tertentu.
Kekurangan vitamin D.
Berusia di atas 45 tahun.
Obesitas alias kegemukan.
Malas gerak.
Riwayat penyakit PCOS.
Mengalami tipe gestasional.
Obesitas sebelum kehamilan.
Hamil usia lebih dari 30 tahun

Pengobatan

Perubahan pola hidup
Pemeriksaan rutin
Terapi insulin

Related Articles

Back to top button