Puskesmas Kekurangan APD
KARAWANG, RAKA – Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting untuk petugas kesehatan. Pasalnya, mereka sehari-hari harus berhadapan dengan berbagai macam penyakit. Apalagi jika petugas kesehatan tersebut ditugaskan melakukan tracking yang rawan terpapar virus corona.
Kepala UPTD Puskesmas Cikampek dr Iin Indriani mengatakan, APD dinilai sangat penting, tentunya hal itu untuk menunjang keselamatan bagi para petugas saat melakukan tracking di tengah ancaman wabah virus corona. ”Tentunya ini menjadi vital untuk kita selaku petugas kesehatan, karena kita harus memeriksa warga yang mungkin bisa saja terpapar covid 19,” ucapnya kepada Radar Karawang.
Ia menambahkan, jumlah APD yang ada saat ini tidak sesuai dengan jumlah petugas yang ada, sehingga ia masih kebingungan saat melakukan tugas. Salah satunya melakukan tracking dan pengambilan sampel yang wajib dilaporkan. “Jumlah APD saat ini ada 30, sedangkan petugas lebih dari itu,” tambahnya.
Hal serupa disampaikan oleh Kepala Puskesmas Pembantu (Pustu) Sukasari Sanusi. Dari lima petugas yang ada, pihaknya hanya memiliki APD sebanyak tiga pasang. “Kalau kita diminta bantuan paling kita cuma kirim tiga orang, karena APD nya cuma ada tiga,” paparnya.
Pihaknya juga telah melakukan pengajuan anggaran untuk membuka ruang inap dan penambahan fasilitas APD. ”Kita belum tahu kapan bisa cairnya, yang pasti sudah kita ajukan melalui puskesmas induk Purwasari,” pungkasnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang Nanik Jodjana menuturkan, jumlah APD untuk para petugas kesehatan di setiap puskesmas tersedia di Dinkes. Jika ada pihak puskesmas yang merasa kekurangan jumlah APD, bisa langsung mengusulkan dan mengambilnya di kantor Dinkes.
“Tidak ada kendala. Pengadaan APD banyak di dinas tinggal ngambil aja,” katanya.
Nanik juga mengatakan, kurangnya APD yang dikeluhkan pihak puskesmas mungkin disebabkan karena banyaknya aktivitas tracking di lapangan. Sehingga pihak puskesmas belum sempat mengajukan APD.
Menurutnya, semua jenis APD termasuk masker tidak kesulitan untuk didapatkan, sehingga ketersediaan dinilai aman.
“Sekarang tidak ada yang sulit. Semua tersedia. Ambil saja ke dinas,” ujarnya. (nce/mal)