Uncategorized

Puskesmas Wanakerta Buka 4 Posko Banjir

JAGA POSKO : Petugas Puskesmas Wanakerta berbincang di posko banjir sambil menunggu pasien.

TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Puskesmas Wanakerta bekerja ekstra saat banjir merendam beberapa desa yang termasuk wilayah kerjanya. Puskesmas Wanakerta membuka 4 posko kesehatan di desa terdampak banjir yakni Desa Karangligar, Desa Parungsari, Desa Mekarmulya dan Desa Mulyajaya.

Kepala Puskesmas Wanakerta Nur Khoiriyah mengatakan, posko kesehatan siaga bencana banjir Karangligar telah didirikan sejak hari Minggu lalu di Dusun Pangasinan dan Dusun Kampek, namun sampai akhirnya 2 dusun tersebut terendam dan lumpuh total, posko kesehatan dialihkan ke lingkungan Kantor Kepala Desa Karangligar. “Sejauh ini posko kesehatan di daerah banjir Karangliggar masih di bawah penanganan Puskesmas Wanakerta. Kita sudah reflek tiap banjir,” ujar Nur, seraya menyampaikan Posko dibuka juga di Rest Area KM 42 Tol Jakarta-Cikampek.

Dia menyampaikan, di posko kesehatan Karangligar itu sendiri, pihaknya sudah menerima semua laporan kesehatan dari masyarakat. Pasien yang mendatangi posko kesehatan di Kantor Kepala Desa Karangligar relatif sedikit, terhitung pada sampai Kamis siang terdapat 8 pasien sedangkan sehari sebelumnya hanya 4 orang. “Mereka semua mengeluhkan gatal-gatal dan batuk pilek,” ujarnya.

Tim Puskesmas Wanakerta juga melakukan kunjungan rumah dan mendapatkan pasien yang tengah diimpus kemungkinan oleh mantri setempat. Pasien tersebut sudah disarankan untuk menjalankan perawatan Puskesmas namun keluarga memutuskan untuk tetap dirawat di rumah saja. Meski keadaan rumah pasien saat itu masih kering namun dikhawatirkan debit air semakin tinggi dan merendam rumah tersebut. “Tadi ada yang tensi 200 tapi dirawat gak mau, tapi sudah dikasih obat, pokoknya pagi ini mah paciweuh (semrawut) lah,” tuturnya.

Kemungkinan Puskesmas Wanakerta akan tetap membuka posko kesehatan di Desa Karangligar sampai 1 bulan ke depan, mengingat prediksi BMKG yang menyatakan curah hujan akan mencapai puncaknya pada Februari nanti.

Nur menghimbau kepada masyarakat yang terdampak banjir untuk segera melaporkan keluhan-keluhan kesehatan yang dirasakan agar segera mendapatkan penanganan. Mengenai bantuan logistik, kebutuhan air besih bagi masyarakat sudah terpenuhi namun belum ada fasilitas kakus darurat. “Gak tahu apa dari LH minta atau darimana, kami kan ini tugasnya aja pengobatan, tadi sudah koordinasi sih, sama P2M (penanganan penyakit menular) bidangnya,” paparnya.

Puskesmas Wanakerta memang menyediakan 30% persediaan obat-obatan untuk kondisi kedaruratan, meski demikian jika ada masyarakat yang ingin menyumbang untuk penanganan kesehatan di wilayah banjir tentunya akan sangat diterima.

Di Desa Karangligar sendiri belum ada bantuan kesehatan, bantuan dari masyarakat didominasi oleh bahan pangan. Kepada masyarakat Nur manyampaikan jika ingin menyumbang obat-obatan, yang diperlukan adalah obat gatal, obat ISPA, dan obat diare. “Mau buat posko sendiri boleh, mau langsung kesini boleh,” pungkasnya. (cr5)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button