Putaran Arah Karawang Barat Ditutup

KARAWANG BARAT, RAKA – Penutupan persimpangan dan putaran arah (U-turn) yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Karawang, dikeluhkan oleh sejumlah warga. Mereka mengaku tidak bisa berangkat ke tempat tujuan dengan cepat, lantaran harus harus memutar jauh sekitar ratusan meter.
Seorang pengguna jalan, Tia (27) mangaku penutupan persimpangan dan putaran arah yang dilakukan polisi lalu lintas dan Dinas Perhubungan menyusahkan mereka dalam beraktivitas. “Seharusnya saya bisa cepat sampai ketujuan, tapi ini malah harus mutar arah jauh banget,” ungkap Tia kepada Radar Karawang, Minggu (26/5).
Tia mengaku hendak ke arah Gintungkerta, Klari dari Sangkali Karawang Barat, tapi harus memutar hingga ratusan meter. Ia pun mengaku kebiasaan itu sering dilakukan setiap akan lebaran. Hanya saja tidak semua warga lokal juga tahu lajur yang mudah dan singkat.
Berbeda dengan Dadan (46), dia memilih menaiki median jalan ketibang memutar jauh. Dia akui bila pihak terkait ingin menutup jalan sementara pada arus mudik maupun arus balik, harus lihat juga resiko yang diterima pengguna jalan lainnya.
“Kan sudah tau yang mau balik udah pasti lurus terus, enggak belok-belok, kasihan kita-kita pengendara yang motor yang tidak mudik,” akunya.
Saat Radar Karawang memberitahu bahwa ada putaran balik di depan, Dadan menyebut terlalu jauh dan memutar. Padahal resiko besarnya warga bisa saja terjadi kecelakaan.
Menanggapi hal itu, Bahrudin, petugas Dinas Perhubungan mengatakan, melawan arus atau tidak mengindahkan aturan bisa mengakibatkan kecelakaan. Ia menegaskan bahwa pemerintah memberlakukan hal itu pada momentum lebaran saja, agar memudahkan masyarakat yang hendak mudik lebih aman dan efesiensi. Diakuinya, untuk jalan baru sendiri U-Turn semua ditutup karena memiliki jalan putaran yang jauh lebih aman ketimbang nekat menaiki median tapi membahayakannya. Dia menegaskan akses lajur jalan baru ditutup agar aman dan pengguna jalan lebih baik memutar. “Ini hanya butuh sabar saja sih, ada yang lebih aman dan nyaman. Daripada nekat naik median tapi bisa membahayakan,” pungkasnya. (yfn)