40 Orang Keracunan, Satu Meninggal
TERKAPAR: Salah satu korban keracunan massal nasi kotak muharaman terkapar di Puskesmas Kotabaru, kemarin. Tercatat ada 40 orang korban berasal dari Desa Cikampek Utara, Desa Pucung dan Cikampek Kota. Hingga kini, 18 orang masih dirawat, dan satu meninggal
Petaka Nasi Kotak Muharaman Cikampek Utara
KOTABARU, RAKA – Acara pengajian muharaman dan santunan anak yatim di Majelis Taklim Nurul Huda, Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, yang awalnya berlangsung khidmat, Kamis (2/9) siang, tiba-tiba geger setelah puluhan jemaah pengajian tersebut mengalami perut keram, buang air besar dan muntah-muntah pada malam hari.
Mus (80) warga Cikampek Utara, mengaku mengalami demam dan sakit perut setelah mengkonsumsi nasi kotak berisi telur balado, urab, tempe bacem, dan nasi yang diberikan saat pengajian tersebut. “Malam harinya tidak bisa bangun. Badan meriang, perut sakit,” ujarnya kepada Radar Karawang, Sabtu (4/9).
Ia melanjutkan, kondisi itu terus berlangsung hingga Sabtu pagi. Dia akhirnya dibawa oleh keluarganya ke Puskesmas Kotabaru atas arahan dari kepala desa. “Pak Lurah (Kades Cikampek Utara) mendatangi kami agar segera dibawa ke puskemas. Ternyata di puskesmas sudah banyak warga yang juga mengalami hal serupa,” ungkapnya.
Rega (15) warga Kampung Baru mengaku, setelah pulang dari kegiatan pengajian muharaman, dia menyantap nasi kotak tersebut sekitar pukul 18.00. Pada pukul 22.00, dia merasakan mual dan nyeri pada perut. Ia sempat mendapatkan penanganan di Puskesmas Cikampek Utara, kemudian perawatan dialihkan ke UPTD Puskesmas Kotabaru. “Soalnya di sana tidak ada ruang inap. Yang saya rasain mual terus bagian perut terasa melilit,” tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Endang Suryadi mengatakan, jumlah korban keracunan yang diduga dari nasi kotak tersebut sebanyak 40 orang, dari 60 orang yang hadir dalam pengajian tersebut. “Mereka merasakan mual, sakit perut dan muntah,” ujarnya.
Ia melanjutkan, puluhan korban merasakan sakit setelah mengkonsumsi telur balado dalam kotak nasi tersebut. Bahkan, informasi yang diperoleh, telur balado itu terlihat sudah berlendir dan bau. “Diduga (telur balado) pemicu keracunan,” tuturnya.
Para korban, kata Endang, disebar ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. “Warga ditangani di Puskesmas Kotabaru, Rumah Sakit Izza, Rs Abdul Rozak, dan RS Tamrin,” bebernya.
Dari kejadian tersebut, lanjut Endang, salah satu warga Cikampek Utara, Ipah meninggal hari Sabtu pukul 05.00 di RS Siloam Purwakarta. “Sebanyak 18 orang masih mendapatkan perawatan. Mereka bukan warga Cikampek Utara saja, melainkan warga Pucung dan Cikampek Kota, karena acara ini dihadiri oleh warga tiga desa ini,” paparnya.
Kanit Krimum Ipda Budihardjo mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah melihat kondisi korban yang dirawat. “Sedang kita selidiki dan akan melakukan uji lab, karena kita juga ambil sampel dari makanan yang warga santap pada saat itu,” paparnya. (mal)