Anak Yatim Wancimekar Bahagia
METROPOLIS, RAKA – Memberi dan berbagi terhadap sesama adalah kewajiban bagi setiap orang yang beriman. Nilai spiritualnya sangat tinggi, karena disitu terletak ketakwaan kepada Tuhan dan keadilan terhadap sesama manusia.
Atas dasar tersebut, Paguyuban Masyarakat Cariu Bandung (PGMCB) dan Ikatan Remaja Masjid (Irema) Al Fadhillah, Kampung Karajan, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, tetap konsisten menjalankan program sosial berupa pemberian santunan anak yatim dan fakir miskin.
Muhammad Hidayat, ketua Irema Al Fhadillah menyampaikan, kegiatan santunan anak yatim dan fakir miskin merupakan salah satu program Irema dan paguyuban, yang selalu dilaksanakan rutin setiap tahun. Kegiatan tersebut sudah berjalan sejak tahun 2013. “Setiap tahun kita pasti santunan. Tahun kemarin lingkupnya satu desa,” kata Hidayat kepada Radar Karawang, Minggu (30/12).
Dikatakan Hidayat, ada beberapa alasan paguyuban dan Irema menjadikan kegiatan santunan sebagai program wajib, yang harus selalu terlaksana dalam setiap tahunnya. Diantaranya, melalui kegiatan santunan tersebut, setidaknya mampu memberikan kesenangan khususnya kepada anak yatim dan fakir miskin. Selain itu, melalui santunan dia mampu mengajak semua anggotanya, untuk belajar menunaikan salah satu kewajiban sebagai umat muslim yaitu zakat. “Tujuannya itu, sedikit meringankan beban anak yatim dan fakir miskin. Terus kita juga Irema sama paguyuban jadi belajar menyisihkan sebagian harta kita. Ke sana sih arahnya,” kata Hidayat.
Selain dari kas paguyuban dan Irema, pihaknya juga mengajak semua masyarakat di RT02 RW02 Kampung Karajan, agar menyumbangkan sedikit hartanya untuk kegiatan santunan anak yatim dan fakir miskin. “Jadi kita sudah punya jadwal. Setiap hari Minggu Irema keliling ke semua warga yang di RT02/02, minta sumbangan seikhlasnya untuk santunan anak yatim. Ini mah dari warga oleh warga dan untuk warga,” paparnya.
Nur Mahmudi, ketua panitia pelaksana menyampaikan, dalam kegiatan santunan tahun ini, tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Hal itu karena anggaran yang terkumpul tidak sebanyak tahun kemarin. Untuk itu, santunan yang mampu diberikan hanya untuk 100 orang penerima yang ada di Dusun Karajan. “Lingkupnya hanya satu dusun. Anak yatim 70 orang. Fakir miskin 30 orang. Santunan nya sembako dan uang,” terangnya.
(cr2)