HEADLINERADAR CIKAMPEK

Bah Ajo tak Sadar Tenar

KOTABARU, RAKA – Gambar rumah kontrakan milik Suparjo di Dusun Kali Oyod, Desa Wancimekar, Kotabaru, dua hari lalu sempat berseliweran di layar telepon seluler. Namun, sosok lelaki tua itu tidak tahu kalau gambar dirinya sempat melanglang buana di jejaring sosial yang bermula dari akun Citra Wida.

Saat ditemui di rumah kontrakannya, Suparjo yang gambarnya ada di video tersebut mengakui bahwa beberapa waktu lalu memang ada 3 orang ibu-ibu yang sedang lewat di depan rumahnya. Pada saat itu, secara kebetulan dirinya keluar untuk melaksanakn salat zuhur. Kemudian emak-emak tersebut mengajak dirinya untuk mendukung salah satu pasangan capres dengan menjelekan capres lainnya. “Tidak tahu lupa. Pokoknya siang-siang pas saya mau salat zuhur. Mereka juga bukan mau ke saya, tapi lagi lewat terus saya keluar,” kata Bah Ajo, panggilan akrabnya.

Kepala Desa Wancimekar Alih Miharja membenarkan bahwa kedua orang wanita itu memang asli warga Desa Wancimekar. Namun ia tidak mengetahui bahwa 2 orang tersebut telah melakukan kampanye hitam.

Kades baru mengetahui kabar tersebut setelah video itu diperbincangkan. “Bah Ajo warga saya pemilik kontrakan itu. Dulunya Bah Ajo pedagang es,” katanya kepada Radar Karawang.

Alih juga mengatakan, tidak pernah tahu bahwa kedua warganya itu terlibat dalam urusan politik, bahkan melakukan kampanye hitam. Karena sepengetahuannya, kedua warganya hanya seorang ibu rumah tangga dan hanya sebagai penjual es campur di depan rumah. “Engqay pendidikannya juga paling lulusan SMP. Setiap hari juga jualan es campur. Kalau Ika mungkin SMA. Dia hanya ibu rumah tangga dan bukan kader dari partai politik. Makanya gak nyangka ikut-ikutan politik,” terangnya.

Saat Radar Karawang mendatangi rumah Engqay, di bagian depan rumahnya terdapat spanduk bertuliskan posko pemenangan Prabowo-Sandi. Namun menurut kakanya yang bernama Nani, adiknya tidak pernah terlibat dalam urusan politik.

Engqay hanya sebagai penjual es campur, sementara suaminyapenjaga pintu rel kereta api yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Dia juga mengatakan bahwa di tempatnya belum pernah ada pertemuan-pertemuan politik. “Gak pernah ikut-ikutan politik dia mah. Nggak dikasih uang nggak apa pokoknya. Itu juga (spanduk bertuliskan posko pemenangan) dikasih, terus ditempel. Cuma waktu itu ada temennya dari Karawang terus ngajak keluar ya nggak tau lagi gimana,” ujar Nani.

Sementara itu, tiga orang emak-emak yang sempat bikin heboh terebut, kini sudah ditahan Polres Karawang. Ketiganya dibawa dari Polda Jabar ke Mapolres Karawang, Senin (25/2) malam dan langsung menjalani pemeriksaan sebelum dilakukan penahanan. “Benar, tadi malam sudah kami lakukan penahanan di Polres Karawang setelah tiba dari Polda Jabar dalam status sebagai tersangka,” ucap Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah.(nce/asy)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Verified by MonsterInsights