HEADLINERADAR CIKAMPEK

Dukungan Bisa Berubah karena Rupiah

Politik Uang Pilkades

CIKAMPEK, RAKA – Masa tenang bisa jadi masa yang tidak menenangkan bagi calon kepala desa di 45 desa. Satu hari tersisa bakal dimanfaatkan untuk mengatur strategi memenangkan kontestasi. Dan hal yang sudah dianggap biasa dalam pemilihan kepala desa (pilkades) yaitu soal politik uang.

Masyarakat di 45 desa di Kabupaten Karawang, Minggu (23/2) besok bakal menggelar pilkades. Suhu politik tingkat desa sudah mulai memanas, tarik menarik dukungan pun tidak akan bisa dihindari. Sesuatu yang sudah dianggap biasa dalam pilkades yaitu soal jual beli suara. Calon yang memberikan uang lebih besar bisa menarik minat warga untuk memilihnya. “Sekarang mah belum ada yang ngasih, paling juga pada saat mau pelaksanaan pemilihan, biasanya suka ada timses calon kades kerumah nagasih uang,” kata warga Kampung Pasir Malang, Desa Parakan, Kecamatan Tirtamulya yang meminta namanya tidak disebutkan, pada Radar Karawang, Jumat (21/2).

Perempuan berusia 42 tahun ini mengatakan, tidak akan menolak jika ada calon kades yang memberikan uang. Menurutunya, idealnya setiap calon minimal memberi uang kepada calon pemilih Rp100 ribu. “Kalau dikasih mah diterima aja, seharusnya ngasihnya besar, lebih dari seratus ribu. Lumayan buat beli bakso, semangat datang ke TPS nya juga,” terangnya.
Salah seorang calon Kades Parakan yang tidak mau disebutkan namanya mengaku, dari awal sampai saat ini sudah habis Rp200 juta. Nominal tersebut belum dihitung dengan pengeluaran saat hari pencoblosan nanti. “Dari awal tahapan pendaftaran sampai masa tenang, sudah habis uang sebesar Rp200 juta,” ungkapnya.

Uang tersebut, lanjutnya, dialokasikan mulai dari pembuatan alat peraga kampanye, seperti spanduk, baliho dan kegiatan kampanye serta memberikan suguhan kepada para tamu yang datang ke rumah. “Cukup lumayan besar kalau nyalon kades,” terangnya.

Jika ingin terpilih, lanjutnya, harus membuat strategi dan taktik yang bagus. Apalagi, kalau lawan politiknya, mempunyai uang yang sangat besar bisa membayar masyarakat dengan nominal yang besar. Hal ini bisa mempengaruhi suara masyarakat, mereka akan memilih calon kades yang bisa memberikan uang besar dibanding calon lain. “Bukan rahasia umum lagi, setiap pelaksanaan pilkades pasti masyarakat digayer oleh para calon kades. Maka dari itu, untuk nominal anggaran ideal yang disediakan oleh calon kades tidak bisa ditentukan, disesuaikan dengan kebutuhan,” ungkapnya.

Meski modalnya tidak sedikit, tambahnya, hal tersebut tak mengurungkan niatnya untuk menjadi kades. Jika terpilih, dia ingin merealisasikan aspirasi masyarakat. Apalagi, anggaran APBDes lumayan besar, bisa mencapai satu sampai dua miliar. “Ingin mewujudkan aparatur desa yang amanah, jujur berwibawa, untuk menjadikan masyarakat desa parakan yang sehat, nyaman, aman dan tumaninah,” akunya.

Tak hanya di Desa Parakan, pilkades juga akan dilakukan di Desa Rengasdengklok Utara. Warga berharap agar calon kades memberikan mereka bekal saat ke TPS nanti. Hanya saja, sampai hari tenang kemarin belum ada timses yang memberikan uang pada warga. “Kalau di daerah peuntas (sebrang citarum) calon atau kadernya sampai datang ke rumah-rumah warga,” ujar pria berusia 60 tahun minta namanya tidak disebutkan.

Sementara itu, Asep, Panitia 11 Desa Rengasdengklok Utara mengatakan, ada lima calon kepala desa di desanya. Panitia 11 kurang-lebih tujuh kali mendatangi rumah masing-masing calon untuk kepentingan dan keperluan terselenggaranya pilkades seperti mengantarkan surat undangan. Terkahir dia mendatangi rumah masing-masing calon bersama Muspika untuk memberikan arahan kepada masing-masing calon. “Kita panitia 11 datang ke masing-masing calon kades, ini sesuai kebutuhan yang berkaitan dengan tugas dan kewajiban,” kata Asep.

Soal serangan fajar atau bagi-bagi uang saat jelang detik-detik pemilihan pilkades ini, tambahnya, panita 11 tidak tahu menahu. Yang jelas tidak ada pihak dari masing-masing calon yang dirugikan. “Saya berharap nantinya bagi calon kepala desa yang tidak beruntung (jadi kades) bisa bersikap legowo, kemudian tetap arif dan bijaksana mendukung (kades) yang terpilih dalam melaksanakan programnya,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Verified by MonsterInsights