BERI PENJELASAN: Kepala Puskesmas Cikampek Iin Indriyani memberi penjelasan soal kematian Kabid Pelatihan dan Produktivitas Disnakertrans Kabupaten Karawang Darwanto Adi ke warga Perumahan BMI, kemarin.
CIKAMPEK, RAKA – Foto pemakaman Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang Darwanto Adi yang tersebar luas di media sosial membuat resah warga Perumahan Bumi Mutiara Indah (BMI) 1, Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek. Pasalnya beredar kabar almarhum meninggal dunia karena terjangkit corona. Keresahan warga juga disebabkan petugas yang menggunakan alat pelindung diri lengkap saat prosesi pemakaman. Disamping itu, jenazah tidak terlebih dahulu dibawa ke rumah duka, melainkan langsung ke pemakaman.
Tokoh masyarakat setempat, Andi Nur Chairil (60) mengatakan, warga di lingkungannya sempat risau tentang kabar Adi yang meninggal karena corona. Menurutnya, setelah Puskesmas Cikampek memberi penjelasan, sebagian besar warga dapat mengerti. Meski demikian kewasapadaan masyarakat tetap dijaga di tengah wabah corona ini. “Jangan cepat memvonis,” pesannya, kemarin.
Tetangga almarhum Adi, Zeli Serini mengaku belum puas dengan apa yang disampaikan oleh Puskesmas Cikampek. Hal itu karena belum ada kepastian apakah almarhum positif atau negatif corona. Berdasarkan informasi yang didengarnya, akan dilakukan tes terkait kematian Adi. Ia sendiri masih was-was dan menunggu hasil tes tersebut. “Saya tadi nanya, ini iya atau tidak (positif corona), kan tinggal jawab iya atau tidak, itu belum bisa jawab. Sedangkan saya kan was-was,” pungkasnya.
Penyuluh Kesehatan Masyarakat UPTD Puskesmas Cikampek Wiwi Widiani menjelaskan, pasien yang meninggal di Rumah Sakit Saraswati belum tentu terserang virus corona. Sebab, sebelumnya pasien sudah mempunyai gejala penyakit radang paru-paru. “Belum dilakukan swab tes, sebab tidak ada fasilitasnya di RS Saraswati,” ujarnya.
Mengenai pakaian alat pelindung diri, menurut Wiwi itu dilakukan karena sekarang sedang ini sedang ramai virus corono, sebagai langkah antisipasi agar tidak tersebar. “Maka untuk pemakamannya seperti jenazah orang virus corona,” katanya.
Kapolsek Cikampek Kompol Suprawadi mengatakan, masyarakat agar tidak percaya kepada berita hoaks di media sosial, yang menyatakan warga BMI meninggal karena corona. Karena yang bersangkutan meninggal disebabkan oleh sakit paru-paru akut dan sudah dicek oleh RS Saraswati. “Dimohon untuk tidak panik, selalu menjaga jarak, tidak kontak langsung dengan masyarakat lainnya. Dan selalu waspada pada gangguan kamtibmas,” tuturnya. (acu/din)