PURWAKARTA, RAKA – Pemulasaran atau perawatan jenazah tidak bisa dilakukan secara asal-asalan atau sembarangan. Sebab, terdapat tata cara yang telah diatur yang harus dilakukan oleh setiap muslim yang melakukannya. Mirisnya, masih banyak generasi muda yang enggan untuk belajar merawat jenazah sesuai dengan syariat.
Pada kesempatan Hari Santri Nasional 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta menggelar lomba pemulasaran jenazah bagi kalangan pelajar tingkat SMA dan sederajat se-Kabupaten Purwakarta.
Kabag Kesra Setda Kabupaten Purwakarta, Wawan Supriatna menyebutkan lomba tersebut digelar untuk memberikan pemahaman dan kemampuan bagi generasi muda supa bisa membantu masyarakat, khususnya dalam pemulasaran jenazah.
Menurut Wawan, saat ini banyak masyarakat yang kebingungan ketika orang yang memiliki kemampuan pemulasaran terbatas, namun banyak yang membutuhkan dalam satu waktu.
“Jadi setiap di daerah pada tingkat RT atau RW itu biasanya hanya satu orang saja yang biasa melakukan pemulasaraan jenazah. Jadi bila terjadi hal yang tidak diinginkan, misal ada yang meninggal lebih dari satu orang, remaja atau anak muda ini bisa melakukan pemulasaraan jenazah,” kata Wawan Sabtu (26/10).
Terpantau oleh Radar Karawang di lokasi, lomba pemulasaraan jenazah itu diikuti oleh 119 peserta dari 17 tim, baik peserta perempuan dan laki-laki antusias mengikuti lomba tersebut, mereka nampak fokus melakukan setiap tata cara pemulasaran.
Peserta mempraktekkan mulai dari penanganan orang yang meninggal, kemudian tata cara memandikan seperti adab membersihkan kotoran, kemudian mengkafani hingga mensalatkan.
“Ini mengasah keberanian mereka juga, agar terbiasa melakukan pemulasaraan jenazah. Total ada 119 peserta dari 17 kecamatan yang adi di Kabupaten Purwakarta. Peserta adalah pelajar dari tingkat SMA atau pesantren yang sudah dipilih dari tingkat kecamatan,” ungkapnya.
Nantinya para peserta yang menjadi juara 1,2 dan 3 serta harapan 1,2 dan 3 akan mendapatkan uang pembinaan.
Sementara itu, Rizma (18) salah seorang peserta mengungkapkan bahwa lomba tersebut sangat bermanfaat. Sebab, dirinya kini mulai terbiasa dalam melakukan pemulasaraan jenazah.
“Sekarang sudah mulai ngerti sama terbiasa buat ngurus mayat, sudah bisa mandiinnya, mengkafaninya, sama makaminnya,” pungkasnya. (yat)