4200 Tenaga Honorer Masih Antre Jadi P3K
PURWAKARTA, RAKA – Meski ribuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) sudah dilantik untuk mengisi berbagai posisi kepegawaian di lingkupan pemerintahan. Pemkab Purwakarta masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, yakni masih terdapat 4200 tenaga honorer di Kabupaten Purwakarta masih belum dapat di akomodir untuk ditempatkan menjadi P3K. Hal itu disampaikan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Purwakarta Benni Irwan.
Ia mengatakan, saat ini Pemkab Purwakarta masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Sebab, banyak tenaga kerja di Kabupaten Purwakarta yang telah mengikuti tahapan-tahapan sebelum menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) namun belum dapat terakomodir menjadi P3K. “Kita masih punya PR, ada yang sudah honor sekian lama baik itu di Nakes, di guru maupun tenaga teknis lainnya. Tapi mengingat kekuatan APBD kita, kita baru bisa mengakomodir 1351 P3K,” ucapnya, Senin (3/6).
Benni mengungkapkan, dengan kekuatan APBD yang tersedia pihaknya belum dapat mengakomodir selurruh tenaga kerja honorer di Kabupaten Purwakarta. Ia menyebut, saat ini terdapat 4200 tenaga kerja yang menunggu kesempatan tersebut. “Seingat saya masih ada 4200 lagi yang menunggu untuk segera dilantik seperti teman-teman yang sudah dilantik harini. Mudah-mudahan tahun depan kita bisa laksanakan itu,” ungkapnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono menuturkan, bahwa saat pihaknya melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat beberapa waktu lalu. Pemerintah mengeluarkan kebijakan bahwa untuk menyelesaikan permasalahan tenaga honorer tersebut. Para tenaga honorer yang tercatat di database BKM tahun 2024 harus mengikuti tes P3K. Hal itu diakarenakan para tenaga honorer akan mendapatkan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). “Tapi untuk Juknis dari pemerintah pusat kita masih nunggu,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, khusus tenaga pendidik yang telah lulus passing grade namun belum mendapatkan formasi, terdapat sebanyak 824 orang. “Tahun ini mereka ada kesempatan untuk mengikuti lagi, ditambah honorer lain juga bisa mengikut tes,” ujarnya.
Wibi menambahkan, berdasarkan data dari Dinas Pendidikan, kebutuhan guru di Purwakarta sekitar empat ribu lebih. “Dikurangi dengan yang dilantik hari ini dan tahun kemarin, kekurangannya sekitar satu sampai dua ribu lebih. Ditambah tenaga teknis juga masih banyak,” pungkasnya. (yat)