Atur Ritme Perangkat Daerah
PURWAKARTA, RAKA – Untuk meningkatkan pengendalian inflasi, seluruh perangkat daerah dan kecamatan yang ada di Kabupaten Purwakarta difasilitasi dan dikoordinasikan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, saat ini laju infilasi di Kabupaten Purwakarta cukup terkendali, yaitu ada diangka 2,09. Hal tersebut berdasarkan data BPS per Desember 2021. “Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dari tahun sebelumnya berada di angka 3,42 persen, lebik baik dibandingkan dengan tahun 2020,” katanya.
Menurutnya, pengendalian inflasi di tingkat Kabupaten Purwakarta merupakan penjabaran dari Keputusan Presiden nomor 23 tahun 2017 tentang Tim Pengendalian Inflasi dan Peraturan Menteri Perekonomian nomor 10 tahun 2017 tentang Mekanisme dan Tata Kerja Tim Pengendalian Inflasi Pusat, Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten/Kota.
Selain itu, TPID Kabupaten Purwakarta juga mempunyai tugas melakukan pengumpulan data dan informasi perkembangan harga barang kebutuhan pokok dan penting serta jasa pada tingkat kabupaten, menyusun kebijakan pengendalian inflasi pada tingkat kabupaten dengan memperhatikan kebijakan pengendalian inflasi nasional dan pengendalian inflasi pada tingkat provinsi dan melakukan upaya untuk memperkuat sistem logistik pada tingkat kabupaten.
“Lalu, TPID juga melakukan koordinasi dengan tim pengendalian inflasi pusat dan tim pengendalian inflasi provinsi, serta melakukan langkah-langkah lainnya dalam rangka penyelesaian hambatan dan permasalahan pengendalian inflasi pada tingkat kabupaten,” kata Anne.
Hal tersebut, katanya, sejalan dengan visi dan misi untuk lima tahun kedepan yang diemban oleh Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta yaitu mewujudkan Purwakarta Istimewa.
Dikatakannya, jajaran Pemkab Purwakarta juga telah mengecek ke lapangan berkaitan dengan harga sembako di beberapa pasar. “Pada intinya, harga-harga sembako di Purwakarta terkendali sampai hari ini walaupun kita harus tetap waspada karena krisis global, sedikit banyak akan mempengaruhi harga-harga kebutuhan pokok,” ujarnya. (gan)