PURWAKARTA

Banjir Tidak Usah Saling Menyalahkan

PURWAKARTA, RAKA – Banjir di sejumlah wilayah bukan ajang saling menyalahkan satu sama lain. Musibah yang terjadi belakangan merupakan kesalahan bersama yang harus dibenahi ke depan. “Jangan saling menyalahkan, karena ini adalah kesalahan kolektif secara bersama,” kata mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Kamis (2/1).

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu menyebutkan, banjir terjadi sebagai dampak semakin menipisnya daerah serapan air yang sudah beralih fungsi. Baik penggundulan hutan, penyempitan dan pendangkalan sungai, hingga pembangunan yang jor-joran tanpa mengindahkan fungsi lahan sebenarnya.

Dikatakannya, penyempitan aliran air hingga selokan merupakan korban dari tembok-tembok rumah. “Terkadang tidak mengindahkan tanah rawa, sawah, cekungan danau semuanya dibabat dan diembat,” jelas Dedi.

Untuk itu, suami Bupati Purwakarta itu mengajak semua pihak untuk memperbaiki kesalahan, termasuk membenahi tata ruang dan bangunan. Jangan sampai bergerak dan sibuk ketika banjir datang, namun tidak peduli ketika hujan usai. “Saatnya benahi, tata ruang dan bangunan selamatkan lingkungan serta bangun kesadaran,” imbuhnya. (gan)

Related Articles

Back to top button