PURWAKARTA

Banyak Kendala Belajar Online

CEK SUHU: Sebelum negikuti kegiatan belajar, siswa SMP di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, dicek suhu terlebih dulu. Mereka juga diwajibkan mencuci tangan. Selama di sekolah, siswa tak diizinkan melepaskan masker.

Tapi Bikin Siswa Melek IT

PURWAKARTA, RAKA – Pembelajaran tatap muka sudah dimulai, Senin (6/9). Kegiatan belajar tatap muka itu mendapat sambutan baik dari masyarakat, meski masih dilakukan secara terbatas. Belajar di sekolah mendapat sambutan antusias dari masyarakat, karena selama ini belajar dilakukan tidak maksimal jika hanya mengandalkan dunia maya. Meski tidak harus pergi ke sekolah, namun belajar daring membuat sejumlah siswa ‘bete’ karena tidak bisa bersosialisasi dengan leluasa dengan teman sebaya mereka.

Plt Kepala SMPN Satap 2 Parungbanteng Heri Kusnandar mengakui, banyak kendala saat belajar dilakukan secara online. Diakuinya, kendala yang kerap dihadapi oleh guru dan murid bukan hanya keterbatasan sinyal, melainkan persoalan perangkat belajar mengajar yang dimiliki. “Kalau pembelajaran di sini daring, hanya sebagian murid yang ikut pembelajaran. Bukan hanya terkendala sinyal internet saja, tapi ada juga murid yang tidak memiliki HP (handphone) android yang bisa digunakan untuk belajar mengajar,” jelasnya.

Dia menambahkan, belajar tatap muka sangat penting bagi siswa, mengingat selama hampir dua tahun pembelajaran dilakukan via daring. Pihaknya tak memungkiri selama pandemi covid-19, pembelajaran daring harus dilakukan yang membuat siswa lebih mengenal teknologi. “Belajar Daring juga banyak positifnya, namun PTM lebih penting karena disinilah pembentukan karakter siswa, dimana hal ini tidak ditemukan dalam pembelajaran daring,” bebernya.

Di Kabupaten Purwakarta, hanya 14 kecamatan yang mulai menggelar PTM terbatas. Sementara tiga kecamatan lagi masih belum diperbolehkan karena masih bertatus zona merah Covid-19. Sebanyak 208 sekolah dasar dan 56 sekolah menengah pertama mulai menggelar kegiatan belajar mengajar secara langsung meski masih dibatasi. (gan)

Related Articles

Back to top button