Bom..Armed Berlatih Menembakan Meriam
LATIHAN: Tim pelaksana tembakan Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad sedang berlatih
PURWAKARTA, RAKA – Suasana puasa sama sekali tak menghalangi aktivitas ratusan prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dari Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad, yang menggelar Latihan Tim Pelaksana Tembakan (LTPT) di kawasan Bumi Indah City (BIC), Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Jumat (7/5).
LTPT ini merupakan program sepanjang tahun yang wajib diikuti seluruh prajurit TNI AD. Untuk itu latihan yang bertujuan melatih kemampuan dari unsur-unsur satuan tembak Armed ini akan digelar selama enam hari, tentunya dengan menomorsatukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Komandan Latihan, Lettu Arm Muhammad Yunaz mengatakan bahwa kegiatan tersebut rencananya akan berlangsung selama enam hari. Selain teori, latihan tersebut juga diselingi dengan adanya simulasi hingga praktek.
“Kami memulai latihan ini dari Kamis (6/5), kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan prajurit sesuai kelompoknya dalam hubungan tim pelaksana tembakan,” tutur pria yang akrab disapa Yunaz.
Dirinya menjelaskan, latihan kali ini pihaknya menggunakan 12 pucuk meriam 155/GS Caesar, yang diikuti 120 prajurit dan terbagi menjadi 6 seksi. “Materi yang dilatihkan adalah penyiapan meriam hingga siap tembak dan drill penembakan oleh masing-masing meriam,” ujar Yunaz.
Di tempat yang sama, Komandan Batalyon (Danyon) Armed Pasopati Kostrad Letkol Arm Andi Achmad Afandi, menambahkan bahwa pelatihan yang berlangsung di satuannya saat ini, lebih cenderung difokuskan terhadap prosedur dan kerjasama teknis antar kelompok.
Kerjasama itu, kata Andi, sangat berkaitan sekaligus memiliki pengaruh penting terhadap pelaksanan tugas pada kelompok lainnya. “Dalam melaksanakan suatu tugas pertempuran, kesisteman satuan Armed itu dapat diibaratkan menghubungkan tiga hal penting yaitu mata, otak dan tangan pemukul,” beber Andi.
Danyon menambahkan, dengan berjalannya sistem koordinasi dan kerjasama diantara unsur-unsur tersebut, maka tembakan yang dahsyat dapat dilaksanakan dengan terukur, tepat sasaran, efektif dan efisien.
“Tentunya dengan berjalannya prosedur teknis kesisteman yang baik akan mampu menghasilkan tembakan yang optimal untuk menghancurkan musuh,” ujar Andi
Meskipun menjalani ibadah puasa Ramadan, lanjut dia, namun tidak sedikitpun menyurutkan semangat prajurit TNI AD dari Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad, untuk tetap melakukan latihan.
“Walaupun dalam keadaan puasa prajurit TNI tetap melaksanakan latihan. Puasa bukan menjadi penghalang buat kami melakukan latihan-latihan seperti ini. Bahkan, puasa dijadikan pendorong agar bisa latihan lebih baik lagi,” jelas Andi.
Perlu diketahui, sebagai satuan yang memiliki Alutsista tercanggih dan modern TNI AD, Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad diwajibkan untuk terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan, baik kolektif maupun perseorangan dalam mewujudkan satuan Armed yang handal dan profesional.
“Untuk itu teruslah berlatih, jangan pernah berhenti berlatih, karena kesejahteraan yang paling hakiki bagi prajurit adalah latihan. Latihan itu sangat penting, pasalnya tanpa latihan, tak ada prajurit yang hebat,” pesan Andi. (gan)