RadarKarawang.id – Gelaran debat pertama Calon Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta yang digelar pada Selasa (5/11) lalu mendapatkan sorotan tajam dari sejumlah kalangan.
Termasuk salah satunya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Purwakarta.
Ketua PMII Purwakarta, M. Ali akbar menyoroti ketidakhadiran narasi yang membahas pendidikan dasar, menengah, dan tinggi dalam debat tersebut.
Menurut pria yang akrab disapa Abay itu, debat yang seharusnya menjadi ajang untuk memaparkan visi dan misi calon pemimpin daerah dalam berbagai sektor pembangunan.
Justru terlihat kurang fokus pada isu pendidikan.
“Pendidikan adalah hak dasar yang harus dipenuhi untuk mencetak generasi yang berkualitas,” ujarnya.
“Namun, dalam debat tersebut tidak ada penekanan yang cukup terkait dengan solusi konkret untuk masalah pendidikan di Purwakarta,” lanjutnya, Kamis (7/11).
Baca juga https://radarkarawang.id/metropolis/desa/kelompok-tani-bahagia-proposal-cair/
Pendidikan, lanjut Abay, bukan hanya berbicara masalah infrastruktur sekolah atau jumlah guru, tetapi juga mencakup kualitas kurikulum, kesejahteraan tenaga pendidik dan akses pendidikan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Kita tahu, Purwakarta masih menghadapi berbagai tantangan dalam pendidikan, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi. Oleh karena itu,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan tinggi yang relevan dengan kebutuhan industri dan perkembangan zaman.
“Pendidikan tinggi di Purwakarta harus lebih dari sekadar melahirkan sarjana. Kami butuh pendidikan yang membekali mahasiswa dengan keterampilan yang siap pakai di dunia kerja, serta membuka peluang bagi mereka yang ingin mengembangkan usaha dan inovasi lokal,” ujar Abay.
Lebih lanjut, dirinya berharap agar debat selanjutnya bisa lebih memperhatikan peran pendidikan dalam mendorong kemajuan daerah.
Juga diharapkan calon-calon pemimpin Purwakarta ke depan dapat lebih responsif terhadap masalah pendidikan, sehingga Purwakarta dapat berkembang menjadi daerah yang tidak hanya maju dalam sektor ekonomi, tetapi juga unggul dalam kualitas sumber daya manusia.
“Kami akan terus mengawal proses demokrasi ini, dan mendorong calon bupati untuk memasukkan isu pendidikan secara serius dalam visi dan misi mereka. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang harus jadi prioritas,” pungkasnya.(yat)
Tonton konten menarik ini KELAPARAN DI INDONESIA TERBANYAK KETIGA DI ASEAN https://www.youtube.com/watch?v=0BcQk5IxfpQ