DBD Telan Korban
PURWAKARTA, RAKA – Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah menelan korban di Purwakarta. Dari 96 warga yang terjangkit DBD selama Januari 2019, salah seorang anak kecil meninggal akibat penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypty itu.
Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Muhammad Zubaedi mengatakan, kalau secara klinis 96 warga itu, semuanya positif DBD. Namun, secara serelogi belum teruji. “Data yang kita dapat dari puskesmas dan rumah sakit, 96 pasien itu memang positif DBD,” ujarnya.
Menurutnya, kasus DBD awal tahun ini memang mengalami peningkatan jika dibanding bulan yang sama di 2018. Sebab, selama Januari 2018 lalu, pasien DBD hanya 30 kasus. Sedangkan saat ini, naik tiga kali lipatnya.
Bahkan, seorang anak atas nama Faza Rifatul Hadanah (7), warga Kampung Ciloa, Desa Tegaldatar, Kecamatan Maniis, meninggal dunia. Keterangan dari pihak rumah sakit, korban dibawa ke RSUD sudah dalam kondisi kritis. Bahkan, trombositnya menurun tajam. “Jadi, nyawa korban tak bisa diselamatkan. Adapun korban meninggal dunia akibat DBD, tercatat masih satu orang,” ujar Zubaedi.
Tingginya kasus DBD ini, membuat instansinya fokus pada penanganan penyakit ini. Salah satunya, dengan meningkatkan sosialisasi. Terutama, mengenai pola hidup bersih dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Sebab, kedua hal itu sangatlah penting untuk mencegah penyebaran DBD. Adapun perawatan medis, sudah masuk pada tahapan pengobatan. Jadi, melakukan pencegahan jauh lebih baik ketimbang mengobati. “Karena itu, kita menekankan pada masyarakat supaya lebih waspada saat musim penghujan ini,” ujarnya.
Upaya lainnya, lanjut Zubaedi, pihaknya sudah melakukan pengasapan (fogging). Namun, belum semua wilayah yang ada kasus DBD-nya, telah difongging. Mengingat, anggarannya terbatas.
Berdasarkan data dari rumah sakit dan puskesmas, dari 17 kecamatan yang ada, wilayah yang paling tinggi kasus DBD-nya yaitu Pasawahan dan Bungursari. Masing-masing ada 11 kasus.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Bayu Asih Purwakarta, Agung Darwis, mengatakan, sampai saat ini masih ada pasien DBD yang dirawat. Jumlahnya ada enam pasien. Terdiri dari empat pasien anak-anak dan dua pasien dewasa. “Kondisinya sudah membaik. Namun, masih harus mendapat perawatan,” ujarnya.
Selama Januari ini, RSUD telah merawat 42 pasien DBD. Namun, pasien yang dirawat itu keluar-masuk. “Dua sampai sepekan dirawat, membaik lalu diperbolehkan pulang. Lalu, ada lagi yang masuk. Jadi, tidak terjadi penumpukan pasien,” jelasnya. (gan)