Generasi Milenial Harus Melek Perjuangan Pahlawan
GAGAH : Danyon Armed 9 Pasopati Kostrad, Mayor Arm Andi Achmad Afandi terlihat gagah saat berdiri di depan kendaraan tempur. Ia berpesan agar generasi milenial mengetahui perjuangan para pahlawan.
PURWAKARTA, RAKA – Danyon Armed 9 Pasopati Kostrad, Mayor Arm Andi Achmad Afandi mengajak generasi muda untuk menghargai perjuangan para pahlawan yang telah gugur di pertempuran demi Indonesia. “Kita semua khususnya generasi milenial saat ini harus tetap mengingat bahwa negera ini bisa berdiri sampai dengan saat ini adalah jerih payah para pahlawan kita. Oleh karena itu tugas kita saat ini adalah untuk tetap menjaganya,” katanya, saat ditemui di markas Batiyon Armed 9 Pasopati Kostrad, Minggu (10/11).
Generasi muda, kata dia, harus memelihara semangat perjuangan para pahlawan dengan memaknai sebagai suatua buah perjuangan juga di era saat ini. “Sehingga dengan demikian dengan kita menyadari dan menghargai perjungan para pendahulu kita, maka kita menjadi pahlawan masa kini,” imbuh Andi.
Artinya, setiap orang, bisa menjadi pahlawan di bidangnya masing-masing dengan bekerja keras dan mengisi kemerdekaan yang ada dengan hal-hal positif. “Menjadi pahlawan itu tidak harus menjadi seorang tentara dengan mengangkat senjata. Tetapi menjadi seorang yang memiliki prilaku yang baik dengan tidak menyebarkan berbagai berita bohong merupakan bagian dari pahlawan. Kita bisa menjadi pahlawan bagi diri kita sendiri dan lingkungan kita, jika kita tidak terlibat dalam menyebarkan hoaks serta tidak menjadi provokator yang berujung pada konflik,” tambahnya.
Generasi milenial saat ini, kata perwira TNI yang dikenal dengan keramahanya itu, juga harus bisa berinovasi bagi pembangunan di negara ini serta mampu mengharumkan nama bangsa sebagai bagian dari mengisi kemerdekaan yang diperoleh saat para pahlawan berjuang. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang terus mengingat jasa pahlawannya. Namun, sebagai bangsa yang besar di era digital, ingatan atas heroisme para pejuang negeri ini harus ditransformasikan sebagai keberanian generasi milenial untuk berkontestasi menggunakan ide-ide kreatif. Kontestasinya meluas pada spektrum antarnegara, lintas benua,” pungkasnya. (ris)