Harlah NU ke-94 di Purwakarta
SEDERHANA: Peringatan hari lahir jamiyah Nahdlatul Ulama ke-94 di Gedung Yudistira, Purwakarta, Selasa (12/2). Kegiatan ini, diikuti para pimpinan pesantren serta kiai dari berbagai pelosok Purwakarta.
PURWAKARTA, RAKA – Organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Ulama telah berusia 94 tahun. Di Purwakarta, puncak perayaan hari lahir organisasi keagamaan terbesar di tanah air tersebut baru dirayakan kemarin.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta Bahir Muhlis mengungkapkan, harlah NU ke-94 menjadi memontum untuk mengukuhkan dan meneguhkan harakah keber-NU-an. “Diantaranya melalui program Madrasah Kader (MKNU) untuk semua tingkatan kepengurusan mulai dari pengurus cabang sampai ranting, termasuk lembaga-lembaga dan badan otonomi NU yang akan dilaksanakan dalam beberapa angkatan, dimulai pada 25 Februari 2020,” ujarnya.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengapresiasi dukungan yang diberikan NU terhadap setiap kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Purwakarta. “Saya merasa NU itu organisasi yang selalu bersinergi dengan Pemkab Purwakarta. Selalu mendukung kebijakan selama itu terbaik untuk kemajuan umat, dan penghargaan yang setinggi-tingginya dari saya untuk semua Nahdliyin,” katanya pada perigatan hari lahir NU yang ke-94 di Gedung Yudistira Purwakarta, Selasa (11/2).
Selain itu, bupati yang akrab disapa Ambu Anne ini menyebut, NU merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Dengan demikian, Pemkab Purwakarta diwajibkan bersinergi dengan NU. “Ini merupakan organisasi terbesar dunia dengan besarnya pengikut, dan hukumnya wajib pemerintah bersinergi dengan NU,” ujarnya.
Selain dihadiri sejumlah pejabat, peringatan hari lahir NU diikuti sejumlah tokoh masyarakat serta sejumlah kiai dari berbagai pelosok Purwakarta, salah satunya Pimpinan Ponpes Al Muhajirin KH Abun Bunyamin. Bahkan hadir pula, Ketua PW NU Jawa Barat KH Hasanuri Hidayatullah yang juga pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Cilamaya, Karawang. (gan)
