PURWAKARTA, RAKA – Tidak lama lagi, peringatan haul KH. Tubagus Ahmad Bakri bin Tubagus Seda, atau lebih dikenal dengan Mama Sempur akan berlangsung. Meski begitu, Makam Mama Sempur yang ada di Desa Sempur, Kecamatan Plered, sudah mulai dipadati para perziarah.
Warga setempat memanfaatkan kondisi ini dengan membangun lapak jualan di bahu jalan yang nantinya disewakan kepada para pedagang. Harga sewa lapak jualan terbuat dari bambu itu, mereka sewakan dengan harga pariatif, mulai dari Rp400 ribu hingga jutaan rupiah tergantung jarak dan luas lapak. “Lapak jualan lokasinya makin dekat ke makom Mama Sempur harga sewanya makin mahal, lahan milik saya ini hanya cukup empat petak dan saya sewakan Rp500.000 perpetak, karena lokasinya cukup jauh,” ujar Mijun (52), salah satu warga setempat, Jumat (19/7).
Para pedagang mulai ramai menjajakan barang dagangan di lapak yang telah mereka sewa sejak satu pekan terakhir. Mereka mengaku berjualan lebih awal agar mendapatkan untung lebih. “Saya sudah satu minggu jualan di sini memanfaatkan keramaian para peziarah yang mulai berdatangan,” ujar salah seorang pedagang, Sumohadi (37).
Ia mengaku, lapak jualan yang ditempatinya berukuran sekitar lima meter. Dia sewa lapak dari pemilik lahan Rp1.000.000 permeter. “Setiap haul Mama Sempur digelar saya berjualan di sini, ini tahun keempat saya berjualan,” ujar warga asal Sukabumi itu.
Tak hanya itu, tidak sedikit pula warga setempat menyulap halaman rumah yang berada di tengah pemukiman warga dijadikan lahan parkir kendaraan.
Diketahui, puncak acara peringatan mengenang hari wafat Mama Sempur jatuh pada 27 hapit atau sekitar 20 Agustus. Selama haul berlangsung wilayah Desa Sempur berubah menjadi lautan manusia baik siang atau pun malam hari.
Sebab, peziarah tak henti-hentinya datang bergantian ke lokasi makam ulama besar itu secara bergantian. Bahkan tak jarang pula arus lalu lintas tersendat lantaran kendaraan milik para peziarah diparkirkan di bahu jalan lantaran lahan parkir yang tersedia penuh. (gan)
