RADAR PURWAKARTA

Jangan Asal Kirim

PURWAKARTA, RAKA- Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Sosial mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas perhatian dari sejumlah kelompok masyarakat, terhadap kualitas beras yang nantinya akan dibagikan bagi warga terdampak corona.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Purwakarta Asep Surya Komara akan berkoordinasi dengan Gudang Bulog Purwakarta, untuk memastikan kualitas beras yang nantinya dibagian sesuai ketentuan. “Ada sedikit kekeliruan dalam pengiriman yang disebabkan oleh faktor alam yang dialami pihak Bulog. Beras sampel yang kurang memenuhi standar kualitas sesuai ketentuan, telah kita kembalikan dan akan diganti dengan kualitas sesuai ketentuan,” kata Asep didampingi Kepala Gudang Bulog Purwakarta Faisal Rizki di Gudang Bulog Jalan Veteran, Sabtu (16/5).

Menurutnya sebanyak satu ton sampel beras dari Bulog yang diperuntukan bagi 10 ribu KK di enam kecamatan yang terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dikembalikan, karena dianggap tidak layak konsumsi. “Secara keseluruhan jumlah bantuan beras untuk warga terdampak PSBB di enam kecamatan berjumlah 100 ton, kualitas beras medium dari Kemensos,” ujarnya.

Kepala Gudang Bulog Purwakarta Faisal Rizki mengatakan, ada mis dalam proses pengangkutan sampel beras yang diperuntukan untuk Dinsos Purwakarta. “Segera kami perbaiki, kemarin pengangkutan menggunakan bak terbuka dan kena hujan, segera kita gantikan,” kata Faisal.
Pihaknya memastikan kualitas beras yang nanti akan dikirim tidak akan mengecewakan dengan kualitas sesuai ketentuan. “Nanti kita pastikan beras dengan kualitas medium,” ujar Faisal.

Di hari yang sama, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi melakukan kunjungan ke Gudang Bulog Purwakarta. Ia juga berkoordinasi dengan pihak Bulog untuk memastikan kualitas beras yang akan dibagikan sesuai ketentuan dan layak konsumsi. Dedi Mulyadi meminta Bulog meningkatkan proses quality control (QC) beras sebelum didistribusikan ke masyarakat. “Pemeriksaannya harus karung per karung. Ini untuk menjaga kualitas beras agar tetap sesuai ketentuan dan layak konsumi. Jangan sampai masyarakat diributkan oleh kuliatas beras yang akan mereka makan,” kata Dedi.

Menurut anggota DPR RI dari Fraksi Golkar itu, dalam setiap pengadaan beras yang dilakukan, Bulog hendaknya tetap mengikuti prosedur ketat sesuai standar pengelolaan bahan pangan. “Pengawasan mutu beras, hendaknya tidak hanya dilakukan saat beras masuk ke Bulog. Tapi beras yang sudah tersimpan di dalam gudang juga terus dirawat dengan cara standar pengawasan mutu. Dulu, sebelum dikeluarkan, beras diperiksa setiap karungnya dengan cara dicolok dengan pipa besi untuk memastikan kondisi beras,” kata Dedi.

Dirinya mengatakan, karena stok yang dikelola Bulog jumlahnya banyak, bahkan memcapai jutaan karung, potensi kerusakan pada beberapa produk yang disimpan pasti ada. “Jika disimpan terlalu lama, beras yang berpotensi menurun kualitasnya. Beras adalah komoditi yang mudah rusak karena dalam setiap butiran masih ada unsur-unsur kimia seperti karbohidrat, air dan udara sehingga masih bisa mengalami perubahan fisiologis,” ujarnya. (gan)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Verified by MonsterInsights