PURWAKARTA

Jual Gerabah Lewat Online Tembus Luar Negeri

MEMBUAT GERABAH: Seorang perajin sedang membuat gerabah dari tanah liat di Kecamatan Plered.

PURWAKARTA, RAKA – Siapa sangka gerabah keramik yang dibuat oleh perajin Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta sudah memancanegara. Cara penjualan mereka pun sudah kekinian, yaitu melalui internet.

Namun, sejak corona ini mewabah di segala penjuru dunia, penjualan gerabah ke luar negeri berkurang drastis. “Jika dibandingkan sebelum ada virus corona, biasanya pasar ekspor tumbuh sekitar 70 persen dan 30 pesen untuk pasar lokal,” ungkap Eman Sulaeman, pelaku usaha keramik Plered kepada Radar Karawang.

Ia melanjutkan, pembatasan yang dilakukan dalam maupun luar negeri membuat langkah penjualan tertahan. “Penjualan lebih condong melalui online namun syarat penjualan barang cukup ketat,” ujar dia.
Meski begitu, harus tetap bertahan walaupun tidak ada kepastian kapan kondisi normal kembali. “Kita berinovasi untuk mendatangkan daya tarik para konsumen,” ujar Eman.

Kepala UPTD Pengembangan Centra Keramik Plered Mumun Maemunah mengatakan, saat ini perajin cukup kesulitan untuk melakukan ekspor lantaran ada sejumlah negara yang masih menutup akses. “Dampak corona jumlah ekspor hanya empat kontainer saja,” kata dia.

Dia mengatakan, bukan hanya ekspor, jumlah kunjungan ke UPTD Centra Keramik juga turun drastis. “Pada 2019 jumlah pengunjung sebanyak 11.307 pengunjung, sementara tahun 2020 jumlah pengunjung hanya 1.345,” katanya.

Meski begitu, gerabah yang berbahan tanah liat itu malah digandrungi masyarakat lokal utamanya jenis keramik hias seperti vas bunga. “Saat ini banyak menyukai vas bunga di masa pandemi ini,” katanya.
Diharapkan, pandemi Covid-19 ini segera berakhir sehingga para perajin gerabah keramik kembali disibukan dengan serbuan pesanan pasar luar daerah hingga mancanegara. (gan)

Related Articles

Back to top button