Kadal Purba Penghasil Jutaan Rupiah
SIAP JUAL: Seekor iguana hasil penangkaran yang dilakukan oleh Husen, warga Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, siap untuk dijual.
PURWAKARTA, RAKA – Wajahnya ganas, bentuk tubuhnya tampak keras, ada duri memanjang dari kepala hingga badan. Reptil yang konon sudah hidup sejak zaman purba itu bagi sebagian orang menjadi binatang peliharaan. Itulah iguana. Namun, bagi pemuda Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, kadal purba itu bisa menghasilkan pundi-pundi keuntungan. Husen Tri (25) namanya. Peternak iguana yang mengaku meraup keuntungan jutaan rupiah per bulan dari kegemarannya memelihara iguana.
Pengalamannya beternak hewan melata itu berawal dari hobi di tahun 2014. Awalnya, Yudi membeli seekor anak iguana lewat Facebook dari Surabaya Rp400 ribu. Selang beberapa bulan, iguana yang dipelihara tumbuh besar dan dijual seharga Rp600 ribu kepada teman sesama pecinta reptil.
Nilai jual iguana yang cukup tinggi, membuat otak bisnisnya jalan. Ia mulai berpikir untuk beternak sendiri iguana di pekarangan rumahnya. Dari tahun 2018 di sangkar berukuran 2×1 meter itu, Husen sudah berhasil mengembangbiakan 100 ekor iguana. “Awalnya dari hobi. Saya dapat iguana dari beli ke peternak iguana dari Surabaya pelihara sampai besar, kemudian ada yang minat, saya jual 600 ribu rupiah. Akhirnya saya kepikiran untuk ternak iguana,” ungkapnya saat dikonfirmasi wartawan.
Awal mula mengembangkan usaha ternak iguana tidak berjalan mulus. Pasalnya telur-telur iguana sering gagal menetas. Namun, hal tersebut tak menyurutkan semangat Husen untuk belajar menjadi peternak iguana. “Awalnya hanya 8 telur yang menetas dari 34 telor, karena indukannya masih baru pertama kali bertelur,” jelas pria yang tergabung dalam komunitas Pecinta Iguana Purwakarta.
Belajar dari peternak asal Cirebon dan Bogor serta beragam referensi media internet, buku dan pengalaman pecinta iguana, Husen terus mengulik cara pengembangbiakan iguana. Ia pun akhirnya berhasil mengembangbiakan iguana dari proses kawin, pembuahan, bertelur hingga menetas. “Awalnya sulit sekali cara agar telur iguana menetas. Pertama kali, telur-telur iguana hanya menetas 8 telor saja. Sekarang 99 persen menetas semua,” imbuhnya.
Proses yang paling sulit adalah menentukan suhu penangkaran telur dalam inkubator. Jika suhu terlalu rendah atau tinggi, bisa-bisa telur gagal menetas. Dalam inkubator berukuran 1×0,6 dengan kapasitas telur 500 telur. Proses penetasan telur, memakan waktu hingga 78 hari. Di dalam kandungan selama dua bulan setengah. Harga iguana yang ia tawarkan bervariasi. Dari mulai Rp 400 ribu hingga juta rupiah, tergantung ukuran dan keunikan iguana. Jenis iguana yang dia koleksi yaitu iguana biru, hijau dan merah. Setahun, Husen bisa menjual 35 ekor iguana.
Selama ini, Husen memasarkan koleksi puluhan ekor iguana melalui media sosial dan pasar hewan ataupun lewat komunitas. Dari jejaring melalui Facebook, tawaran dari berbagai daerah di luar Jawa dan berbagi daerah di Jawa barat terus mengalir. “Selama ini saya pasarkan lewat Fecebook, temen-temen terdekat ataupun di tempat-tempat keramaian. Pasaran iguana sedang terbilang tinggi, karena salah satu hewan asli dari Benua Amerika,” ungkapnya. (psn)