RADAR PURWAKARTA

Lagi, DBD Telan Korban

PURWAKARTA, RAKA – Demam Berdarang Dengue (DBD) di Purwakarta kembali telan korban. Kali ini seorang warga Desa Pasirmujul meninggal dunia diduga karena penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegepty itu.

Diketahui, warga yang meninggal dunia diduga akibat penyakit DBD yaitu atas nama Cucun Cunayah (36), warga Kampung Cihampelas RT 007/006, Desa Pasirmunjul, Kecamatan sukatani.

Data yang dihimpun Radar Karawang, angka penyakit DBD di Kabupaten Purwakarta masih tinggi. Hal itu dilihat di Kecamatan Sukatani saja sedikitnya ada 30 orang terindikasi penyakit DBD dalam dua bulan terakhir di tahun 2019.

Kepala Puskesmas Kecamatan Sukatani Neni Ruhyawati membenarkan adanya warga meninggal akibat DBD tersebut. Ia menjelaskan, dalam dua bulan terakhir, pihaknya telah menangani sedikitnya ada 30 warga teridikasi DBD satu diantaranya meninggal dunia. “Pasien yang DBD kronologisnya berobat dulu ke swasta dan terakhir baru ke petugas Puskesmas kemudian langsung ditangani dan dirujuk ke RSUD Bayu Asih,” ujar Neni, saat dihubungi kepada Radar Karawang, Senin (25/2).

Namun sayang, tambahnya, nyawa ibu dua anak tersebut tidak dapat tertolong. Pihak Puskesmas pun langsung melakukan pencegahan guna penyakit serupa tidak terulang. “Kita sudah berkoordinasi dengan dinas terkait dan pemerintah desa untuk melakukan foging di desa Pasirmunjul,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Purwakarta, Muh Zubaedi menyebutkan, Kabupaten Purwakarta merupakan daerah endemis atau zona merah DBD. “Iya Purwakarta zona merah DBD, dari dulu masyarakat Purwakarta kerap terserang DBD setiap tahunnya,” ujar Muh Zubaedi.

Ia mengatakan, pihaknya terus meminimalisasi DBD melalui Puskesmas untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Tak hanya itu, foging pun terus dilakukan di sejumlah wilayah di Purwakarta sepanjang kasus DBD masih ada. “Kita juga rencanakan semua Puskesmas memiliki pelayanan alat penyemprotan untuk memudahkan pelayanan kepada masayarakat,” ujarnya.

Tak hanya itu, pihaknya pun menyarankan agar masyarakat harus proaktif melakukan pencegahan melalui gerakan menutup, menguras, dan mengubur (3M). Apalagi cuaca saat ini tidak menentu membuat genangan air kerap terjadi membuat bintik-bintik nyamuk aedes aegypti bermunculan. “Antisipasi kita lakukan, masyarakat juga disarankan lakukan 4M itu, mudah-mudahan kasus DBD di Purwakarta tidak kembali terjadi,” pungkasnya. (gan)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Verified by MonsterInsights