PURWAKARTA

Masjid Agung Baing Yusuf Pusat Peradaban Islam

MEGAH : Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta terlihat megah.

PURWAKARTA, RAKA – Masih banyak yang belum mengetahui jika Masjid Agung Baing Yusuf merupakan bukti penyebaran agama Islam di Purwakarta. Berada di Pusat kota Purwakarta, Masjid itu pertama kali didirikan oleh Raden H Muhammad Yusuf Bin Jaya Negara atau saat ini dikenal dengan sebutan Syekh Baing Yusuf, pada 1826 waktu beliau menyebarkan agama Islam di Purwakarta yang waktu itu masih bernama Karawang.

Pada masa ke masa masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta telah mengalami perubahan, namun hingga kini yang masih dipertahankan adalah empat tiang berada di dalam dan dua menara di luar masjid.

Hal tersebut dibenarkan oleh Dewan Kepengurusan Masjid (DKM) Baing Yusuf Purwakarta Bidang Imaroh, R Sanusi AS. “Waktu itu lokasi ini masih hutan belantara yang dinamai Kampung Babakan Anyar, masjid ini pertama kali dibangun pada 1826,” ujarnya, Rabu (29/4).

Pada masa ke masa, masjid ini mengalami perubahan. Ia mengatakan, pertama kali direnovasi pada 1830, kemudian kembali direnovasi pada 1926 pada zaman Ibrahim Singadilaga. “Pada 1955, 1975 juga ada perubahan-perubahan kecil namun tidak merubah keasliannya, dan pada 1979 kemudian diperbaiki oleh Mami Satibidarwis,” katanya.

Namun pada 1994 pada masa pemerintahan Bunyamin Dudih, Masjid Agung Baim Yusuf dibangun ulang untuk menyempurnakan arah kiblat.
Menurutnya, sebetulnya arah kiblat sudah benar namun karena ada pergerakan lapisan bumi yang membuat arah kiblat sedikit berubah. “Pembangunan selesai satu tahun kemudian,” katanya.

Tak sampai di situ, renovasi juga kembali dilakukan pada masa pemerintahan Dedi Mulyadi. Ia mengatakan, peruban dilakukan bagian depan masjid. “Pada msa pemerintahan Dedi Mulyadi juga nama masjid ini namanya menjadi Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta,” ujarnya.

Sebelum di Purwakarta, Raden H Muhammad Yusuf Bin Jaya Negara menyebarkan agama Islam terlebih dahulu di Banten, Jakarta, Karawang dan di kota kelahirannya di Bogor.

Raden H Muhammad Yusuf Bin Jaya Negara atau lebih dikenal dengan sebutan Syekh Baing Yusuf masih keturunan Prabu Siliwangi ke-21.
Dipilihnya Purwakarta atau pada saat itu masih bernama Karawang untuk mengajak badega atau pengawal Prabu Siliwangi masuk Islam yang waktu itu masih beragama Sunda Wiwitan, yang berada di Kuta Waringin (Pasar Rebo) dan Sindang Kasih. “Karena masih keturunan Prabu Siliwangi, beliau merasa memiliki tanggung jawab kepada para badega untuk mengajak masuk Islam,” ujar R Sanusi AS.

Dengan kegigihan syekh dalam menyebarkan agama Islam, akhirnya badega dan masyarakat pada umumnya masuk agama muslim dan diberikan sebuah buku karangan beliau bernama fikih sunda tasauf sunda. “Untuk memudahkan syiar, pada 1826 Syekh Baim Yusuf mendirikan masjid ini (Mesjid Agung) yang waktu itu masih hutan belantara, lokasi ini dipilih karena dekat dengan Sindang Kasih dan Kuta Waringin,” katanya. (gan)

Related Articles

Back to top button